Kamis, 23 Agustus 2007

Anatomi Sebuah Blog


Blog merupakan suatu jenis situs web yang memiliki suatu ciri khas tertentu sehingga dapat dibedakan dengan jenis situs web lainnya. Menurut Sheila Ann dalam artikel yang berjudul “Components of a Web Log”, blog secara umum memiliki komponen – komponen sebagai berikut, yaitu :

Blog Title - Nama atau judul sebuah blog.

Subtitle - Merupakan sebuah tagline atau deksripsi singkat blog tersebut.
Date Stamp – Petunjuk waktu berupa hari, dan tanggal suatu postingan dipublikasikan dalam blog.

Entry Title – Judul dari suatu postingan.

Entry’s Main Body – Isi utama dari postingan blog, termasuk text, gambar/photo dan link terkait.

Blog Author – Nama penulis dari suatu postingan. Hal ini bersifat opsional, dan biasanya merupakan informasi yang berguna dalam suatu blog yang dikelola banyak penulis.

Comments Tag – Komentar dan feedback pengunjung atau pembaca blog terhadap suatu postingan.

Time Stamp – Petunjuk waktu tepat dalam rupa jam, menit, dan detik suatu postingan dipublikasikan. Terkadang petunjuk waktu ini digunakan sebagai link permanen suatu postingan.

Permalink – Suatu link permanen dari suatu postingan tertentu. Contohnya : http://blog.kenz.or.id/2005/05/08/manfaat-psikologis-aktivitas-ngeblog.html Link permanen ini sangat berguna untuk mempermudah mesin pencari ataupun blogger lain untuk menuju ke postingan tersebut.

Calendar – Kalender ini merupakan fasilitas opsional dari suatu blog untuk menunjukkan adanya postingan tertentu yang dipublikasikan pada suatu tanggal dalam satu bulan. Kalender akan memudahkan pengunjung untuk melihat postingan sesuai dengan tanggal tertentu.

Archives – Kumpulan postingan terdahulu dalam suatu blog. Kumpulan postingan ini dapat digolongkan berdasarkan waktu (harian, mingguan atau bulanan), kategori, publikasi terakhir, ataupun berdasarkan jumlah komentarnya.

Links – Pemilik blog dapat menambahkan link suatu situs di luar blognya sesuai dengan tujuan pemilik blog. Kumpulan link ini bisa berupa sebuah blogroll (suatu koleksi link ke blog favorit), link ke situs web lain, atau media lainnya (buku, musik dll).

RSS/XML Tag – Suatu blog terkadang memiliki fasilitas RSS feed, yaitu sebuah file berformat XML2 untuk mempermudah penyebaran informasi ke situs lain, ataupun software lainnya (feed reader/aggregator).

Ads – Terkadang dalam suatu blog memiliki ruang iklan, baik yang diadakan secara pribadi maupun sebagai suatu syarat penggunaan layanan blog gratis.

Menurut saya, selain komponen diatas ada beberapa komponen lainnya yang sering ditemui dalam suatu blog pada saat ini antara lain :

Author Profile – Profile singkat identitas penulis/ pemilik blog.

Search Form – Form ini memudahkan pengunjung untuk melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu dalam suatu blog.

Shout Tag/Box – Fasilitas ini memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dengan pemilik blog dengan meninggalkan suatu pesan tertentu. Pemilik blog dapat membalas pesan di shoutboxnya secara langsung atau meninggalkan pesan di shoutbox blog pengirimnya sehingga terjadi interaksi timbal balik satu sama lain secara praktis dan cepat.

Blog Statistics – Beberapa pemilik blog memasang fasilitas ini untuk mengetahui jumlah pengunjung blog, dan beberapa data lainnya seperti waktu kunjungan, lama kunjungan, alamat ip, referensi URL, browser, monitor dan sistem operasi yang digunakan pengunjung.

Trackback dan Pingback – Suatu sistem otomatis yang memberitahukan suatu postingan menjadi referensi dari postingan di blog yang lain.

*adaptasi bab II fenomena blog sebagai diary online dalam perspektif psikologis, semoga menjadi jawaban mengapa saya jarang ngeblog beberapa waktu terakhir ini ;))

Popularity: 4%




http://blog.kenz.or.id/2006/06/22/anatomi-sebuah-blog.html

Bungkus Titit

The Aggregator
Bungkus Titit

paman tyo











ADA YANG BILANG, “ENTAR JUGA TAU SENDIRI.”

Jika Anda kaget membaca judul tulisan ini, maka Anda sama terkejutnya dengan Mbak Kasir sebuah minimarket. Anak bungsu saya, perempuan umur 10, mengamati dagangan yang dipajang di meja kasir. Lantas dia bertanya kepada kakaknya yang kelas 9 (SMP), “Kondom itu apa sih?”

Si mbakyu menjawab lirih, “Tanya Bapak aja, Dik…”

Jawaban saya, sambil membayar, cukup pelan tapi ternyata terdengar oleh orang lain: “Oh, itu bungkus titit. Nanti Bapak jelasin.”

Dalam sebuah kesempatan santai saya jelaskan fungsi kondom dalam bahasa yang dia mengerti, sewajar saya menjelaskan fungsi shower cap, pengikir kuku, earphone, dan benda lain.

Kapan kondom harus dibungkus, ya saat masuk ke wawuk. Kenapa harus dibungkus, ya supaya sperma tak masuk ke dalam wawuk, sebab kalau masuk bisa membuat hamil. Kata “bisa” ini saya jelaskan ulang.

Dengan sejumlah contoh, termasuk seorang nona yang hamil sebelum genap 17, dia pun mulai paham. Setelah paham maka saya jelaskan kenapa di MTV sering ada iklan Durex. Itu bukan hanya untuk mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah penularan penyakit kelamin.

Saya senang jika anak bertanya, karena itu berarti pintu masuk untuk menjelaskan. Dulu ketika masih kelas 2 SD mbakyunya bertanya, “Pak, sperma itu apa?”

Tempo hari, di sebuah minimarket 24 jam di lingkungan kampus dan pondokan mahasiswa, terjaja alat tes kehamilan di kasir. Saya sudah bersiap menjawab jika anak saya bertanya. Tapi karena mereka tak tertarik oleh benda itu ya saya diam saja.

Bagi saya kurang bijak jika anak bertanya langsung disergah “Husss…!” Maka kepada si kecil saya jelaskan juga tentang bercintanya orang dewasa, toh dari lagu-lagu dia sering mendengar “make love” dan “making love” — masa sih kita terjemahkan “bikin cinta”?

Hardikan ortu tak bakal mempan sementara di luar informasi bertaburan. Dalam mobil antar-jemput dan angkot, anak TK pun mendengar gosip dan gurauan anak-anak SMP. Di radio, TV, film, komik, dan sebut apa saja medianya, informasi yang berhubungan dengan seksualitas manusia itu bertaburan.

Maka saya dan istri saya hanya tersenyum ketika si kecil masih TK kecil dan bergelut canda dengan kakaknya lantas berteriak sambil tertawa, “Kamu lesbi, suka meluk cewek.” Tugas orangtualah untuk meluruskan.

Seksualitas manusia adalah sesuatu yang wajar. Ada sisi joroknya, ada sisi sarunya, ada sisi indahnya, ada sisi pantas dan tak pantas, ada sisi boleh dan tak boleh, dan masih banyak lagi, sesuai konteks waktu dan tempat. Itu pula yang saya jelaskan kepada anak — tidak harus dalam satu paket kilat yang bikin bingung.

Saya tak menganggap cara saya paling benar. Saya paham bahwa setiap keluarga adalah otentik, bahkan bisa menjadi cawan pertarungan norma dan nilai yang dibawa oleh ayah maupun ibu.

Saya pun tak menyalahkan bila sebagian orangtua cenderung menutup diri terhadap keingintahuan anak tentang seks. Bisa saja mereka belajar dari pengalaman masa kecil, toh tanpa diajari akhirnya tahu sendiri (dan sempat bingung sendiri).

Tapi teori gombal bilang: dorongan seksual itu memang natural. Tapi perilaku seksual kan bisa dan biasa dipelajari. Bagaimana Bapak dan Ibu, setuju? :)

Informasi tentang seks itu bisa berlimpah sekaligus menyesatkan. Bisa juga minim tapi memancing penasaran yang berlebihan dan menjerumuskan. Tentu ini khas omongan orang tua. :D

Dalam sebuah buku lama yang diindonesiakan oleh penerbit Erlangga awal 90-an, Ruth Westheimer, edukator seks itu, menyatakan bahwa pria Amerika lebih tahu karburator mobil ketimbang klitoris. Di halaman lain dia mengajak wanita berterima kasih kepada model porno karena telah mengajarkan anatomi alat kelamin wanita. Maklum tak semua wanita Amerika (tahun 80-an?) mengenal anggota tubuhnya yang sangat pribadi.

Lantas bagaimana sebaiknya (atau mestinya)? Bualan ini saya tutup dengan penggalan kisah. Seorang teman jadi kaget sekaligus jengah ketika mendengar istrinya ditanya oleh anak lelakinya yang masih SD, “Ibu pernah oral sex?”




http://merdeka.or.id/2007/08/17/bungkus-titit/


Plembungan Kéré
Rabu, 30 Mei 2007 00:18 | Keluarga, Personal
MURAH DAN (SOK) EDUKATIF. :)

kantong plastik breadtalkCuma plastik bekas pembungkus roti. Lalu ditiup, dan dijadikan balon untuk ditamplèk, sesekali ditendang. Itulah yang tadi sore dilakukan oleh anak-anak saya sebelum mandi.

Bagi saya itu bagus, tidak memalukan. Biarlah anak-anak menciptakan mainannya sendiri supaya bapaknya bisa lebih berhemat. Setelah mereka bosan, plembungan itu boleh dibuang tanpa sesal.

Orang boleh bilang itu dolanan kéré. Biar sajalah. Sepanjang tak membahayakan apa salahnya. Kalau kantong plastik buat masker atau mengudungi kepala, itu berbahaya. Para produsen juga selalu mengingatkan.

Saya waktu kecil juga punya banyak dolanan kéré. Misalnya rol pita mesin tik, kardus bergelombang pembungkus bolam, boks karton vitamin C (Candyvit C), kaleng biskuit, kotak permen, sampai tabung film.

Teman-teman juga punya mainan sendiri dari barang bekas. Pernah terjadi seorang adik teman bermain balon yang bentuknya aneh. Anak-anak yang lebih tua bilang, “Itu bekasnya mbakyumu. Ayo, buang!” Uh, ternyata kondom bekas. Byuh biyung…


http://blogombal.org/2007/05/30/plembungan-kere/





Kamis, 09 Agustus 2007

Sensasi Sejarah Indonesia Raya

Sensasi Sejarah Indonesia Raya

Pengirim: Ir Alexander Priyo Pratomo MSc




Jakarta - Saya masih ingat pada saat saya masih berada di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar pada 1979 sampai 1986. Pada masa itu terdapat majalah anak-anak selain "Bobo" dan "Kawanku", yaitu majalah Ananda yang saat ini sepertinya tidak terbit lagi.
Di majalah "Ananda" tersebut, saya sangat senang membaca salah satu cerita bergambar (cergam) yang menjelaskan mengenai para pahlawan nasional dan peperangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Salah satunya membahas mengenai Wage Rudolf Supratman, pengarang lagu Indonesia Raya.



Dikisahkan bahwa W.R. Supratman adalah komponis berbakat di Hindia Belanda dan salah satu lagu yang digubahnya adalah Indonesia Raya. Ia memperdengarkan lagu tersebut pertama kali secara formal melalui alunan biola yang ia mainkan di pertemuan pemuda pada 28 Oktober 1928 yang dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda.


Para pemuda yang secara informal sudah mengenal syair lagu itu jauh sebelum hari tersebut, menyanyikan lagu tersebut dengan penuh semangat. Mengingat masa yang sangat rawan secara politis saat itu bila menyerukan kata "merdeka", maka kata "merdeka" digantikan dengan kata "mulia".


Dalam cergam tersebut juga dijelaskan bahwa lagu Indonesia Raya memiliki lebih dari 1 stanza, atau disebutkan, Indonesia Raya memiliki lebih dari satu bagian.


Lalu sewaktu saya SD dan SMP, juga saya mengetahui ketiga stanza tersebut di buku teks pelajaran seni suara, di mana lagu Indonesia Raya memiliki lebih dari satu bagian/syair. Bahkan sewaktu saya bersekolah di SMU Taruna Nusantara Magelang, saya sangat gemar membaca buku sejarah nasional, termasuk biografi W.R. Supratman.


Kembali saya menemukan hal yang sama, yaitu bahwa lagu Indonesia Raya tidak hanya memiliki 1 stanza, dan ditetapkan bahwa hanya stanza pertama sebagai lagu Kebangsaan Indonesia setelah Indonesia merdeka.


Indonesia Raya yang saat ini ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan Indonesia adalah benar lagu yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman. Indonesia Raya memiliki lebih dari 1 stanza.
Oleh karena lagu ini berisi semangat kebangsaan yang luar biasa, dan dikenal luas oleh pergerakan pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, maka saat Indonesia benar-benar merdeka, lagu ini ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan. Namun, hanya bagian pertama (dari 3 bagian) yang dinyanyikan sebagai lagu kebangsaan. Memakai istilah almarhum Gepeng, "sejak jaman chindhil abang" Indonesia Raya sudah memiliki lebih dari 1 stanza.


Saya sangat heran dengan pendapat beberapa orang yang menganggap hal yang diumumkan oleh Roy Suryo adalah baru pertama kali dan juga adalah hal yang luar biasa. Terlebih bila membaca berita. Ada ahli sejarah yang merasa hal ini sebagai penemuan yang spektakuler.
Jauh sebelum bulan Agustus 2007 ini, yaitu sekitar 25 tahun lalu, saya sudah pernah membaca mengenai hal yang sama. Bahkan di masa SD, SMP, dan bahkan sampai SMU, saya juga banyak menemukan hal ini di buku-buku biografi sejarah para pahlawan kemerdekaan.


Terlebih dengan pesatnya dunia informasi dan media. Dengan menggunakan mesin pencari di internet semisal dengan YouTube. Saya bisa menemukan banyak situs yang menampilkan lagu Indonesia Raya yang lengkap yang digunakan sebagai propaganda Jepang untuk merekrut anggota PETA (Pembela Tanah Air) yang di kemudian hari dijadikan romusha oleh Jepang.
Segala hal bisa ditemukan di internet di masa ini. Jangankan lagu Indonesia Raya. Bahkan lagu "Kucing Garong" dengan segala versi bisa ditemukan di YouTube. Bukan masalah luar biasa bagi saya mengenai hal ini mengingat pesatnya teknologi Informasi (TI) saat ini.


Tidak perlu terlebih dahulu menjadi pakar untuk menggunakan internet sehingga didapatkan informasi yang kita inginkan di masa ini. Bung Karno mengatakan dalam salah satu pidatonya slogan yang sampai saat ini dikenal, yaitu: JASMERAH. Jangan sekali-kali melupakan atau meninggalkan sejarah.


Sungguh aneh bila hal yang sangat biasa ini dianggap sebagai hal yang spektakuler. Terlebih bila orang-orang yang menyatakannya dianggap kompeten dalam bidangnya, yaitu bidang sejarah dan juga multimedia. Lagu ini adalah sejarah bangsa Indonesia yang ternyata dilupakan oleh hampir sebagian besar bangsa Indonesia. Termasuk ahli sejarah bangsa Indonesia sendiri.


Kemungkinan pemberitaan ini sebagai bentuk pencarian sensasi. Saya hanya bisa merenungkan sebagai berikut. Bangsa ini sedang dalam kondisi di mana harga diri sebagai warga negara Indonesia berada pada titik yang rendah bila dibandingkan masa 30 sampai 60 tahun lalu.
Saat itu, kita dengan bangga menegakkan kepala dan menyatakan kepada negara tetangga. Bahwa kita adalah bangsa yang berdaulat, memiliki harga diri sebagai bangsa yang merdeka, di mana banyak negara tetangga masih menjadi koloni/jajahan dari negara lain.


Kini harga diri itu telah berkurang dan menurun. Semisal dengan mudahnya negara tetangga mendikte negara kita. Bahkan memaksa negara kita mengakui peraturan-peraturan yang dibuat oleh beberapa negara tetangga yang dulu tidak punya apa-apa dibanding negara kita.
Salah satu alasannya adalah karena di bangsa ini sedang terjadi proses penghinaan diri sendiri. Beberapa orang mencari sensasi untuk membesarkan nama diri atau nama kelompok dengan mendiskreditkan orang lain atau kelompok lain. Bahkan meniskreditkan para pahlawannya.
Sewaktu saya sedang belajar di Belanda saya bangga sebagai orang Indonesia. Saat hari kemerdekaan Indonesia saya memutar lagu Indonesia Raya di laptop saya supaya rekan satu tim saya tahu bahwa Indonesia memiliki lagu kebangsaan yang sangat indah, patriotik, dan menggugah semangat kebangsaan.


Bahkan rekan tim saya dari negara lain, semisal Rusia, India, bahkan Belanda sendiri mengakui bahwa lagu Indonesia Raya memiliki kesan yang sangat mendalam sebagai Lagu Kebangsaan.
Lagu kebangsaan Singapura, "Negaraku", lagu itu dinyanyikan dalam bahasa Melayu. Namun, hampir seluruh rakyat Singapura tidak tahu arti kata-kata yang digunakan pada lagu itu, mengingat Singapura menetapkan Bahasa Inggris sebagai bahasa Nasional mereka. Tetapi, mereka tetap bersemangat menyanyikan lagu tersebut di hari National Parade mereka. Mereka tahu itu lagu kebangsaan mereka.


Lagu kebangsaan memiliki kharisma bagi bangsa yang mengakuinya. Negara lain, hampir tidak ada yang memiliki cerita sepatriotik lagu Indonesia Raya saat mereka menetapkan lagu kebangsaan mereka. Kita harus bangga akan hal ini dan bukan mencari sensasi mengenai lagu Indonesia Raya. Terlebih bila sampai mengusik ketenangan ahli waris dari WR Supratman.
Polemik yang terjadi saat ini mengenai lagu Indonesia Raya menunjukkan betapa kecil apresiasi rakyat terhadap sejarah bangsanya sendiri. Tak lain karena pikiran dan hati rakyat bangsa ini sedang diarahkan kepada konsumerisme. Alih-alih menggunakan teknologi sebagai wahana untuk mengenal jati diri bangsa dan meningkatkan rasa nasionalisme teknologi digunakan sebagai alat pamer untuk menaikkan prestise atau harga diri pribadi.


Saya kagum dengan jawaban pemenang Putri Indonesia 2007 mengenai perbedaan antara pahlawan dan pecundang. Pahlawan mati hanya sekali (dan meninggalkan nama harum bagi bangsa). Sedang pecundang mati berkali-kali (dan membawa kenangan buruk bagi bangsanya). Mati berkali-kali karena apa yang dilakukannya ternyata hal yang terbukti tidak benar di kemudian hari.


Mari kita menjadi pahlawan bagi bangsa Indonesia. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah bangsa kita. Cintai bangsa sendiri dan pakai kepakaran kita (bila benar demikian) untuk dikenal di mancanegara. Bukan sebagai media untuk dikenal di kalangan media infotainmen belaka.




Ir. Alexander Priyo Pratomo, M.Sc

Jalan Asia Afrika 57-59 Lantai 12

Bandung 40111 Indonesia

+62 22 84275907

(msh/nrl)



http://www.detik.com/

You got a Dream, You gotta protect it !



Kemarin saya menonton untuk yang ke 2Xnya film The Pursuit of Happyness yang diperankan oleh Will Smith. Film yang sangat Luarbiasa. Film ini adalah kisah nyata yang mengisahkan tentang perjuangan seorang Chris Gardner dalam mencari Happiness (kebahagiaan). Dalam
perjuangannya tersebut, Chris sempat mengalami banyak tantangan, ditinggal oleh istrinya, harus mengurus anak laki satu2nya, diusir dari rumah sewaannya, dipenjara, diusir dari hotel, kehilangan teman, tidur di toilet umum, tidur di rumah homeless, sampai2 untuk menyambung hidupnya dia sempat menjual darahnya sendiri. Tapi dia selalu bersikap positif dan pantang menyerah, sampai akhirnya dia berhasil mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya dan akhirnya berhasil mendirikan perusahaan sendiri dan tahun lalu 2006 menjual sebagian kecil sahamnya yang bernilai jutaan US dollar.

Dalam salah satu adegan, Chris mengatakan pada anaknya :Dont ever let somebody tell you, you cant do something, not even me.When you got a Dream, you gotta protect it.People cant do something on themselves, and they wanna tell you, you cant do it. If you want something Go Get It, period.Luarbiasa, kalimat ini diucapkannya pada waktu dia sedang benar2 dalam kesulitan sehabis ditinggal istrinya dan tidak punya uang untuk hidup. Dan akhirnya dia benar2 dapat mewujudkan Dreamnya, karena sikapnya yang luarbiasa positif, tetap berpegang pada impiannya, pantang menyerah dan gigih.

Saya menyimpulkan bahwa sikap atau attitude kita adalah faktor utama yang menentukan kesuksesan kita. Situasi apapun dapat dan bisa terjadi dalam perjalanan hidup kita, dan itu terkadang diluar kontrol kita. Tapi satu hal yang dapat kita kontrol adalah sikap kita, apakah kita mau menyikapinya dengan positif, tetap fokus pada impian kita, atau kita mau bersikap negatif dan melepaskan impian kita (menyerah). Semua kembali lagi tergantung pada pilihan kita. Success or Fail, Its about our choice!

Buku Luck Factor yang sedang saya baca juga mengatakan :You make your own luck through your attitude. If you sit in the house and do nothing, then nothing will come to you, but if you re out there, working for it, then it will come and find you.Jadi ayo kita wujudkan impian2 kita, 11 digit., itu hanya masalah waktu, memang benar. Tapi seperti kata pak Tung Desem Waringin bilang, apakah mau kita mencapai 11 digit pada waktu kita sudah berumur 90 tahun?

So go get your Dream, protect it.
Dont let anybody steal your Dream.
See you at the Top!



Salam Entrepreneur!
Joe
www.josephhartanto.blogspot.com

Selasa, 07 Agustus 2007

Campur sari , 8 Agustus 2007

http://muslimbelanja.blogspot.com/


Mas, kalau kita mau invest/belajar bisnis...monggo yuk, dr sekarang aja.Aku lg jalankan bisnis mutiara dari lombok nih...pls call me on my mobile081.933165438, thanks Mela : Mela Indrayani <melnyudak@hotmail.com>

2007/8/4, nanang khoerudin <
nkhoerudin@yahoo.com>: tolong bagi bagi ide dong! saya lagi bingung dg usaha detergent curah saya yg masih statis tidak berkembang.saya menjual bermacam macam detergent curah kulitas oke, harga murah


: August 2, 5:15 pm Darul Salam <
darul.salam@yahoo.co.id> wrote:> Saya urun pendapat:> Tidak ada yg salah dengan unit-link. Produk ini memudahkan sebagian> orang tapi sebagian lainnya keberatan dengan ketidak-optimalan hasil> investasi dan besarnya pertanggungan.. Tidak ada yang salah juga> dengan memilih asuransi murni + investasi secara terpisah. Sebagian> orang akan mendapatkan manfaat keoptimalannya, dan sebagian lainnya> tidak mampu (tidak bersedia/tdk punya kesempatan/tdk punya kemauan)> untuk menjalankan prosesnya. Berikan informasi perbedaan kedua hal> ini kepada calon konsumen, biarkan konsumen memilih sesuai yang> dipahami dan diinginkannya. Saya kurang setuju dengan: "Belum ada> satu pun perencana keuangan yg sepesimis pak freddy terhadap> unit-link" Malah dari bacaan2 ttg personal finance, perencana keuangan> menganjurkan agar asuransi dan investasi sebaiknya terpisah :-)> ......... Selama perencana keuangannya tidak dari perusahaan yang> mengeluarkan unit-link, karena bisa ada conflic of interest dalam> memberikan sarannya :-) Saya suka sekali artikel2 di> http://finance.yahoo.com/expert/index. Kita bisa banyak belajar di situ> mengenai tujuan keuangan, kredit, investasi, pemilihan asuransi,> makroekonomi, dsb. Bahkan saya menjadi "pengikut asuransi dan investasi> sebaiknya terpisah" pun karena diantaranya banyak membaca dari website> ini. Saya mencoba mencari artikel yang pak johannes ceritakan, sayabaca ttg universal life di http://finance.yahoo.com/how-to-guide/insuran> ce/12823. Di situ dijelaskan secara singkat apa itu term life, whole lif> e, universal life, dll. Tapi artikel itu sendiri bukan ttg saran untuk m> emilih atau tidak memilih type asuransi jiwa tertentu. Mungkin juga ini > bukan artikel yang dimaksud pak johannes :-)> /salam>

Tiba-tiba saja terbersit dalam pikiran saya untuk menulis tentang topik seperti judul di atas. Sekedar sharing pengalaman dan untuk melengkapi wacana mengenai marketing.
Sebagai salah satu fungsi utama dalam bisnis, sebagaimana tulisan saya tentang “Segitiga Bisnis”, marketing merupakan hal yang harus kita persiapkan sebaik mungkin. Bahkan banyak orang berpendapat bahwa bisnis yang baik adalah market driven, bukan product driven.
Rekan-rekan, kita semua tahu, bahwa pondasi bisnis adalah kepercayaan. Nah, pertanyaannya adalah, bagaimana agar kita berhasil mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak seperti dari para pelanggan, agen, supplier, investor, maupun pihak lainnya ? Salah satu cara yang terbukti ampuh adalah menggunakan menerapkan konsep ‘Marketing dengan Hati’ (Marketing with Heart).
Konsep marketing dengan hati ini sebenarnya sederhana saja. Dan saya yakin kita semua mampu melakukannya.........
Untuk selengkapnya silakan lihat:
www.hertantowidodo.blogspot.com
Wassalam,
Hertanto Widodo
www.grosir-busana.blogspot.comwww.educative-toys.blogspot.comwww.alatperaga.blogspot.comwww.vcd-pendidikan.blogspot.com


http://nofieiman.com/2007/07/orang-orang-terkaya-indonesia-dan-masa-depan-kita/


Orang-orang Terkaya Indonesia dan Masa Depan Kita









Siapa saja sih orang-orang terkaya di negeri ini? Dari angkatan lama ada Sukanto Tanoto, Putera Sampoerna, Eka Tjipta Widjaja, Rachman Halim, Robert Budi Hartono, dan Liem Sioe Liong yang selalu jadi langganan Forbes. Ada juga pengusaha lokal seperti Aburizal Bakrie dan Arifin Panigoro dan yang baru seperti Eddie William Katuari, Trihatma Haliman, atau Chairul Tanjung.
Ada juga beberapa junior seperti Sandiaga Salahuddin Uno dan Patrick S Walujo yang kelak berpotensi menjadi yang terkaya di Indonesia. Sandi adalah Ketua HIPMI dan mantan credit officer Bank Summa. Tahun 1998 Sandi dan Edwin Soeryadjaya mendirikan Saratoga Capital. Mereka mengantongi US$ 1 miliar dan investasinya masuk kemana-mana. Sandi kini juga mengejar proyek Tol Cikampek-Palimanan dan tambang emas Newmont di NTB.



Sedangkan Patrick adalah mantan bankir Goldman Sachs yang kini nahkoda Northstar Pacific. Walau baru 3 tahun, ia sudah mengantongi Alfa Retailindo dan Alfa Mart yang dulu di bawah Sampoerna. Northstar juga memiliki perusahaan LNG dan ladang migas di Sumatera Selatan. Dana yang dikelolanya sekitar US$ 100 juta dan sebagian dari Texas Pacific Group. Mereka juga sedang memburu Garuda Indonesia dan Blok Cepu.



Ada pula Rosan P Roeslani, yang bersama Sandi membangun Recapital Advisors; dan Tom Lembong, yang mengakuisisi BCA lewat Farindo. Recapital mengantongi Bank BTPN dan memenangi tender Dipasena, tambak udang terbesar Asia Tenggara. Sedangkan Tom adalah jebolan Morgan Stanley dan mantan Kadiv Asset Management Investment BPPN yang kini mendirikan Principia (Quvat). Quvat punya US$ 150 juta dan memegang Adaro serta Blitz Megaplex Cinema. Dalam pembelian Adaro; Sandi, Patrick, dan Tom tergabung dalam konsorsium dibantu Edwin dan Teddy; plus Erick Tohir, pemilik Grup Mahaka.

Mahaka sendiri pemegang sahamnya adalah M Lutfi, bekas ketua HIPMI yang jadi Kepala BKPM. Lutfi adalah putra Gunadarma yang sebelumnya adalah menantu Hartarto (Menperin Orde Baru). Bekas istrinya punya sekolah desain, ESMOD, dan istri Lutfi kini adalah Bianca Adinegoro. Ada juga Erick Tohir dan Boy Garibaldi Tohir. Erick sedang menggenjot JakTV bersama Artha Graha Group, sambil memosisikan Republika di 3 besar. Sedang Boy Garibaldi adalah salah satu direktur Adaro. Erick pernah mengatakan bahwa Lutfi dan Wisnu Wardhana tak aktif di Mahaka. Barangkali Wisnu sekarang sibuk mengurus perusahan sekuritas dan pembangunan apartemen di depan BEJ.



Nama lain yang cukup berkibar adalah Hary Tanoesoedibjo dari Bhakti Asset Management dan Global Mediacom. Bhakti pernah sukses membeli Salim Oleochemical dari BPPN. Hary Tanoe pernah mendirikan Indonesia Recovery Company Limited bersama Asia Debt Management. Ia juga dikenal dekat dengan George Soros dan sering dititipi dana investasi para konglomerat papan atas, termasuk Salim. Belakangan Harry dikenal sebagai raja media dengan bendera MNC.



Ada juga rising star grup Axton yang baru memulai bisnis. Pemiliknya konon anak muda berusia 25 tahun yang merangkak dari nol. Mereka mengelola dana investor dengan menerapkan value investing ala Warren Buffett. Sayang saya kurang informasi mengenai mereka. Ada yang bisa menambahkan? Yang jelas, mereka semua adalah anak-anak muda brilian, berlimpah harta, lulusan luar negeri, punya pengalaman segudang, dan closely-related each other.





Bagaimana Mereka Membangun Kekayaan




Keberadaan orang-orang terkaya di sebuah negara penting untuk menggerakkan ekonomi secara agregat dan memberi efek multiplier. Mereka juga bisa menghitamputihkan bangsa, dan bahkan, sampai jadi bahan gosip tak berkesudahan. Mereka jualah yang sebenarnya menggambar cerita masa depan bangsa.



Di Amerika, banyak pengusaha kecil yang kemudian jadi besar. Tengok Google. Mereka punya kapitalisasi di atas Coca Cola (US$ 137 milyar) dan hanya sedikit di bawah Intel. Jaringan ritel Wal-Mart yang dimulai Sam Walton dari nol, kini kapitalisasi pasarnya hampir US$ 200 milyar. Dan yang fenomenal tentu Microsoft dengan kapitalisasi hampir US$ 300 milyar. Kalau tahun 1991 lalu saham MSFT dihargai cuma US$ 5, kini sudah lebih dari US$ 80 per lembar. Angka ini cuma bisa dilampaui Exxon Mobil yang memang sudah mapan lebih dari seabad dengan kapitalisasi US$ 473 milyar.



Iklim investasi di Amerika memang sudah terbangun sedemikian rupa dan tersedia berbagai insentif bagi (calon) wirausahawan yang bermaksud membangun bisnis baru. Berbagai peraturan dan rule of the game juga jelas ditegakkan dan menjamin kelangsungan usaha mereka. Dan memang bisa dikatakan bahwa cukup banyak orang-orang terkaya di Amerika yang memulai usahanya dari nol karena memang dikondisikan demikian. Berbeda 180 derajat dengan di Indonesia.



Di Indonesia, orang-orang terkaya cenderung (maaf) masih rent seeking dan kurang kreatif. Calon orang-orang terkaya masa depan itu berangkat bukan dari bawah. Mereka jago finance, punya linkage dengan funding body di luar negeri — namun tak punya fondasi industri yang kokoh. Mereka “cuma” pinjam uang ke luar, membeli perusahaan yang dihajar krisis moneter 1997, lalu tinggal menuai panen. Mereka membentuk semacam private equity atau hedge fund untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. BPPN atau PPA-lah yang jadi mak comblang tender jual-beli ini.
Namun naluri su’udzon saya bilang bahwa mereka juga berinvestasi di politik. Misalnya, ingat kasus BLBI. Seperti kita tahu, tender biasa dilakukan di Gedung Bidakara, milik BI. Kita juga tahu bahwa petinggi BPPN kebanyakan merupakan keluarga BI. Lucunya, ada salah satu parpol yang juga dekat dengan BPPN dan sering mengadakan hajatan di Gedung Bidakara. Partai tersebut juga mencak-mencak ketika namanya disangkutkan dengan kasus DKP dan mengancam siapapun yang mengungkit dana DKP dengan alasan character assasination. Kalau tidak salah, partai tersebut juga yang meloloskan Anwar Nasution sebagai ketua BPK. Anwar adalah mantan Deputi Gubernur BI dan BPK adalah lembaga superior satu-satunya yang bisa “mengaudit” kinerja BPPN dan BI.



Nah, pertanyaan su’udzon saya, apakah perusahaan-perusahaan murah tersebut memang dijual kepada bidder terbaik dengan harga tertinggi; atau orang-orang terkaya masa depan Indonesia tersebut mendapatkannya lewat cara lain? Silakan simpulkan sendiri.



Tentang Temasek dan Singapura


Yuk beralih sebentar ke Singapura. Temasek, bagi saya, adalah model bisnis yang sangat bagus. Temasek adalah ramuan antara talenta bisnis, visi strategik, dan kekuatan politik yang rancak. Mereka mengumpulkan aset yang nilai intrinsiknya di bawah nilai pasar, lalu dibeli dan dipoles, sampai harganya membumbung tinggi.

Kendati mengendalikan portofolio senilai lebih dari $80 milyar, sejak ditangani Ho Ching tahun 2002, organisasi Temasek bisa dibilang plain dan simpel. Sangat efisien. Temasek cuma punya tiga senior managing director dan delapan managing director. Mereka inilah yang berburu aset-aset strategis untuk dibeli — terutama di luar negeri. Mereka membeli perusahaan-perusahaan yang “nampak” kurang sehat dan mengambil dengan proporsi yang sangat besar sehingga memegang kontrol pengambilan keputusan.

Direksi Temasek juga merupakan tokoh terkemuka dari kalangan pemerintahan dan politik, seperti S Dhanabalan, Kua Hong Pak, Koh Boon Hwee dan Kwa Chong Seng, Lim Siong Guan, Sim Kee Boon, yang sangat berpengaruh dan dipercaya oleh pemerintah. Mereka juga menjadi direktur di perusahaan pemerintah lainnya. Di Temasek, seorang direktur diangkat dan diturunkan atas persetujuan Presiden Singapura. Jelas, operasional Temasek sangat terbantu oleh kekuatan politis ini.

Talenta bisnis orang-orang Temasek juga jempolan. Sebutlah Kua Hong Pak, direktur PSA sekaligus orang dekat Lee Hsien Loong; Goh Yew Lim, direktur Direktur CIMB-GK Pte Ltd; dan tak kalah penting, Ho Ching, mantan dirut SingTel, executive director Temasek, dan istri Lee Hsien Loong. Temasek juga punya eksekutif dengan latar belakang mumpuni, misalnya Simon Israel (Sara Lee Corporation/Danone), Manish Kejriwal (McKinsey), Frank Tang (Goldman Sachs), Francis Rozario (Citibank). Wajar kalau Temasek selalu dapat yang terbaik: BII, Danamon, Telkomsel, Indosat, atau Astra.

Sayangnya Temasek tak melakukan assessment terhadap risiko politik yang mungkin dihadapi. Temasek terlalu naif berinvestasi hanya dengan melihat aspek finansial — apalagi masuk di negara berkembang yang sarat dengan gonjang-ganjing politik. Mereka mungkin lupa bahwa jaminan hukum dan iklim bisnis yang kondusif tak selalu ada dan terjaga. Ho Ching juga punya reputasi tukang bikin bangkrut saat membeli produsen harddisk Micropolis sampai nyaris dipecat dari SingTel. Beliau juga membuat blunder terkait dengan pembelian Shin Corp di Thailand baru-baru ini. Ho juga orang yang tertutup, tak bersahabat, dan sulit dimengerti.


Manuver Temasek dan Singapura Sekarang

Temasek kini juga mencengkeram Astra. BusinessWeek menyebut Astra perusahaan terbaik 94 di Asia dan terbaik kedua di Indonesia (setelah Telkom). Lini bisnis Astra juga berkibar di berbagai sektor, sebutlah Astra Agro Lestari, Astra Graphia, Astra CMG Life, Asuransi Astra Buana, Federal International Finance, Astra Credit Company, sampai Bank Permata.
Proses akuisisi ini sebenarnya sudah dilakukan sejak krisis. Tapi puncaknya mungkin tahun 2003 ketika 39,5% saham Astra dijual BPPN ke konsorsium Cycle & Carriage Mauritius yang dimodali DBS. Mereka kemudian terus menambah kepemilikannya di Astra. Sekarang, 50,11% saham Astra dikuasai Temasek lewat Jardine Cycle & Carriage (JCC) — perusahaan yang sebenarnya dulu pernah akan dibeli Astra Otoparts. Dengan pendapatan Rp 55 triliun, Astra jadi mesin uang buat Temasek.



Yang paling saya “suka” dari Temasek, ia bisa memasuki bisnis agro, otomotif, alat berat, infrastruktur, telekomunikasi, keuangan dan menguasai pangsa pasar yang disentuhnya. Tapi hebatnya, manuver Temasek begitu rapi, bertahap, dan low-profile. Nyaris tak terdengar. Ironisnya, pelaku pasar kebanyakan kurang “ngeh” dengan manuver Temasek. Repotnya lagi, kita lantas terbuai bahwa kalau perusahaan dikuasai imperium Temasek, dijamin pasti bawa untung.

Sejak 2004 Temasek memang banyak berburu di luar Singapura, dan hampir seluruhnya di sektor jasa keuangan dan telekomunikasi. Investasi terbesarnya antara lain BII, Danamon, Bank of China, Stanchart, dan Shin Corp. Silent expansion ini menyiratkan ambisi Singapura untuk menjadi financial hub di kawasan Asia: menguasai perbankan, mengendalikan telekomunikasi. Ke depannya, sektor apa sih yang bisa lebih “hot” dari dua industri itu?

Dan yang tak boleh diabaikan, ingat kasus transaksi derivatif Indosat? Temasek sampai mendatangkan mantan wakil Menteri Pertahanan Amerika untuk melobi pejabat-pejabat Indonesia. Tangan-tangan Temasek juga menggerayangi wartawan untuk mempengaruhi pemberitaan di media. Beberapa kasus yang membuat nama Temasek negatif seperti ini membuat mereka memasang Myrna Thomas sebagai managing director for corporate affairs untuk menetralisir persepsi orang. Belakangan fungsi kehumasan ini dianggap lebih strategis karena mereka memang banyak berekspansi ke luar negeri.

Nama “temasek” sebenarnya mengacu pada “sea town” atau nama purba Singapura. Lucunya, gara-gara sumpah Mahapatih Gajah Mada, Singapura (Tumasik) dulu pernah berada di bawah kekuasaan Nusantara. Sekarang, terlalu naif membandingkan negeri ini dengan Singapura. Walau cuma sebesar Jakarta, Singapura merupakan negara ke-17 terkaya di dunia. Repotnya, kendati mengeruk duit di Indonesia, Singapura terkenal kurang ramah terhadap negara kita.



Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat (Singapura)


Teorinya, membangun negara harus bertumpu pada infrastruktur untuk kemaslahatan umat. Di Amerika, mereka justru pertama-tama membangun rel kereta agar mobilitas rakyat (terutama menengah ke bawah) lancar dan menggerakkan kegiatan perekonomian serta pertumbuhan. Walau dicap kapitalis, mereka sebetulnya sangat berorientasi pada rakyat kecil. Jepang dan Eropa juga demikian. Di Indonesia justru terbalik keadaannya. Kita malah memprogram jalan tol 1000 km dan mengabaikan kereta api. Yang diuntungkan jelas para penggede, bukan rakyat kecil.
Saat sekarang, makroekonomi sudah beranjak pulih. Namun perusahaan-perusahaan bagus milik bangsa ini sudah kadung diambil (mayoritas) oleh Singapura. Sementara pembangunan, seperti tersebut di atas, tak berorientasi ke rakyat kecil. Jadi, lengkaplah sudah kesialan kita. Sementara kita tak sadar malah ber-haha-hihi mengikuti Tukul mengolok-olok diri sendiri.



Lihat ilustrasi berikut.


Kembali ke orang-orang terkaya tersebut di atas, hubungan Sandi dengan keluarga Soeryadjaya memang sudah sejak lama. Sandi pernah menangani perusahaan Edward (kakak Edwin) di Canada. Sandi dan Edwin pernah membangun situs e-marketing rumah123.com. Boleh jadi Sandi ada di bawah bayang-bayang Edwin. Sedangkan Patrick adalah menantu Teddy Rachmat, mantan petinggi Astra. Rosan P Roeslani adalah teman dekat Sandi. Mereka sangat dekat dengan Astra dan keluarga Soeryadjaya, anak pendiri Astra.

Sementara Astra, kita tahu, sudah dikuasai Temasek. Keluarga orang-orang terkaya lainnya — baik angkatan lama atau angkatan muda — juga dekat dengan lingkaran ini. Pendek kata, pemilik aset-aset strategis negeri ini kalau bukan Singapura ya orang-orang Indonesia yang dekat dengan Singapura.

Jadi, salahkah saya kalau berteori bahwa masa depan negeri ini sebenarnya ada di tangan Singapura?

Mudah-mudahan sedikit coretan ini bisa memotivasi pembaca sekalian — agar tak cuma berpacu mengejar kekayaan, tetapi juga memperjuangkan nation pride. Saya, Anda, siapa pun juga pasti pengen jadi kaya. Masalahnya siapa yang ingin memulai dan siapa yang cuma ingin mengamati, atau ngrasani saja? Jujur saja, saya lebih senang bertransaksi dengan orang kita sendiri; yang jelas-jelas mengembalikan sebagian keuntungannya buat fakir miskin dan anak yatim. Tapi mau gimana lagi?

Ada komentar?


Nofie Iman

Fenomena entrepreneur karbitan (dreamer/pemimpi)

Rasa tidak bisa dibohongi, ketika saya makan buah mangga yang telah dikarbit tenyata rasanya berbeda dengan buah mangga yang benar-benar masak asli dari pohonnya. Demikian juga saya mengamati perbedaan anak buah saya yang saya karbit dengan anak buah saya yang benar-benar matang ditempa pengetahuan dan pengalaman.

Demikian juga dalam dunia entrepreneur dan bisnis, saya benar-benar bisa merasakan perbedaan mana yang mengkarbitkan diri dan mana yang benar-benar mempunyai jiwa entrepreneur dan matang dalam bisnis baik pengetahuan dan pengalaman.
Mudah-mudahan apa yang saya rasakan salah, namun hati ini selalu bertanya-tanya, sehingga saya tergerak menulis tulisan ini......?

Yang saya rasakan adalah ada beberapa orang yang mentah-mentah meng-copy paste konsep, mental dan semangat pengusaha yang sudah sukses, menelan bulat-bulat apa yang dia terima, sehingga tanpa pertimbangan matang dia lakukan bisnis, akhirnya ketika terjadi kegagalan dia stagnan, shock dan bahkan bagi yang sudah berkeluarga, keluarganya menjadi terseret ke dalam arus stagnasi. Maaf, termasuk beberapa kartu nama, tulisan-tulisan, dan blog-blog yang saya baca begitu hebatnya, misalnya tercantum dalam kartu nama tetulis jabatan direktur, owner, bisnisnya ini dan itu, dan lain-lain dengan berbagai macam bentuk, namun ketika saya lihat bisnisnya ternyata tidak ada, alias baru bermimpi namun sudah mencantumkan diri seakan-akan bisnisnya sudah nyata.

Disisi lain saya menemukan beberapa orang yang memang benar-benar menjiwai, matang pengetahuan dan pengalaman dalam bisnis, sehingga ketika gagal bisa bangkit kembali. Yang saya rasakan orang tersebut betul-betul murni dalam dirinya terdapat jiwa entrepreneur sejati, bukan karbitan, atau ikut-ikutan konsep, mental dan semangat orang lain.

Sebagai manusia memang kita wajib belajar, namun dalam proses belajar kita jangan gampang mentah-mentah meng-copy paste konsep, mental dan semangat orang lain. Menurut saya bisnis tidak hanya bermodal otak kanan saja, namun kita juga harus menggunakan jiwa kita, berbisnis jangan karena ikut-ikutan atau karena sedang ngetren, berbisnislah karena kita memang benar-benar menjiwainya.

Coba kita dengarkan penyayi yang tidak menjiwai lagunya, pasti akan berbeda dengan penyanyi yang menjiwai lagunya. Demikian juga kita semua bisa merasakan dalam berbisnis, ada pebisnis yang karbitan dan benar-benar pebisnis ada yang murni menjiwai bisnisnya.

Secara jujur saya katakan, sekarang banyak bermunculan sekolah-sekolah entrepreneur, club-club dan lain-lain yang serba berbau entrepreneur yang dalam iklannya dalam sekian pertemeuan akan langsung jadi pengusaha, pertanyaannya bagaimana sekolah kita yang dari TK s/d Kuliah bisa dirubah dalam beberapa pertemuan saja, semuanya kan butuh proses, karena itu berbisnis tidak seperti membalikkan sebuah telapak kanan atau sim-salabim, abrakadabra bisnis langsung jadi secepat kilat. Dan jangan sampai kita menjadi korban orang yang mencari keuntungan dibalik tren berkembangnya dunia entrepreneur dewasa ini.

Kita akan mengalami proses jatuh bangun, bagi yang mempunyai jiwa entrepreneur dan memang matang pengetahuan dan pengalaman bisnisnya tentunya jatuh tidak sampai stagnan dan bangunpun tidak terlalu susah, bisa bangkit kembali. Coba bagi yang karbitan tentunya ketika jatuh akan stagnan dan susah untuk bangkit kembali.

Demikian tulisan ini saya buat, murni karena muncul pertanyaan dari dalam hati saya yang paling dalam, sebab saya juga bermimpi mempunyai bisnis yang besar, namun selama masih sebatas mimpi saya tidak akan mengumbar kepada banyak orang, sebab saya bukan pemimpi (dreamer) yang sesumbar bisnis kosong. Sebab dalam dunia bisnis berbeda dengan dunia politik yang lebih sering mulutnya mengumbar janji (dreamer/pemimpi) namun kenyataannya hanya penyemangat yang kosong dan tidak terbukti. Bisnis adalah komitmen, bisnis adalah kepercayaan dan dalam bisnis bukan hanya sekedar mengejar kepentingan seperti dalam dunia politik.

Semoga kita menjadi entrepreneur sejati yang fokus terhadap mimpi yang ingin kita raih, bukan sebagai dreamer / pemimpi yang tidak ada kenyataannya. Karena Dream berbeda dengan dreamer. Dan mohon maaf apabila tulisan ini menyinggung, lebih baik saya berkata jujur merasakan apa yang ada dalam hati saya yang paling dalam melihat fenomena karbitan dalam dunia entrepreneur.

Adib Munajib
aswira@gmail.com
(Tanggal 6 Agustus 2007, dini hari di Hotel Asia Afrika Jogjakarta)

Motivation of The Day : " Ciptakan Kehidupan, Bukan Sekedar Hidup "



"Your successes and happiness are forgiven you only if you generously consent to share them. ?Kesuksesan dan kebahagiaan akan sangat berarti jika kau mau berbagi dengan orang lain." Albert Camus

Untuk dapat sekedar hidup, mungkin kita tidak perlu bersusah payah mencari peluang ataupun memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas dan manfaat diri kita. Namun sebagai mahluk yang paling spesial diantara mahluk ciptaan Tuhan YME, kita berkewajiban untuk mendapatkan kehidupan yang berarti. Kita harus berupaya semaksimal mungkin.

Sebuah pepatah bijak menyebutkan, "Find a meaningful need and fill it better than anyone else. Kejarlah sesuatu yang bermakna, dan gunakanlah setiap peluang yang ada secara lebih baik dari siapapun."

Ada beberapa langkah untuk menjadikan kehidupan kita menjadi lebih berarti.

*Langkah pertama adalah memperbesar kemauan untuk belajar.
Manusia mempunyai pikiran yang luar biasa, maka gunakan pikiran tersebut untuk belajar menciptakan kemajuan-kemajuan dalam hidup.
Kita dapat belajar dari berbagai hal, diantaranya adalah belajar kepada pengalaman hidup, kegagalan, kejadian sehari-hari, orang lain dan sebagainya. Maka tingkatkan terus kemauanbelajar.

*Langkah kedua supaya kehidupan kita lebih berati adalah mencoba melakukan sesuatu agar lebih dekat dengan impian yang diidamkan.
Bekerjalah lebih keras, lebih aktif atau produktif. Langkah ini sangat efektif dalam meningkatkan kemungkinan mendapatkan uang, kekayaan atau segala sesuatu yang berharga bagi manusia.

Satu hal yang patut dijadikan pedoman bahwasanya kerja keras itu bukan semata-mata mengejar 5 P, yaitu power (kekuasaan), position (posisi), pleasure (kesenangan), prestige (kewibawaan) dan prosperity (kekayaan).

Setiap usaha yang hanya berorientasi kepada lima hal tersebut memang menjamin kesuksesan atau bahkan hasil yang melimpah ruah, tetapi tidak menjamin sebuah akhir yang menyenangkan.

Contohnya adalah sebuah fakta tentang delapan orang miliarder di Amerika Serikat yang berkumpul di Hotel Edge Water Beach di Chicago, Illionis pada tahun 1923.
Mereka adalah orang-orang yang sangat sukses, tetapi mengalami nasib tragis 25 tahun kemudian.
Salah seorang diantara mereka adalah Charles Schwab, CEO perusahaan besi baja ternama pada waktu itu, yaitu Bethlehem Steel. Tetapi Charles Schwab mengalami kebangkrutan total. Sehingga ia terpaksa berhutang untuk membiayai hidupnya selama 5 tahun sebelum meninggal.
Yang kedua adalah Richard Whitney, President New York Stock Exchange. Namun pria ini ternyata menghabiskan sisa hidupnya dipenjara Sing Sing.
Orang ketiga adalah Jesse Livermore, raja saham "The Great Bear" di Wall Street. Tetapi Jesse mati bunuh diri.
Orang ke empat adalah "The Match King", Ivar Krueger, CEO perusahaan hak cipta, yang juga mati bunuh diri.
Begitu juga dengan Leon Fraser, Chairman of Bank of International Settlement, ia mati bunuh diri.
Yang keenam adalah Howard Hupson, CEO perusahaan gas terbesar di Amerika Utara. Tetapi ia sakit jiwa dan dirawat di rumah sakit jiwa hingga akhir hidupnya.
Arthur Cutton sebelumnya adalah pemilik pabrik tepung terbesar di dunia, tetapi ia meninggal di negri orang lain.
Sedangkan Albert Fall, waktu itu ia adalah anggota kabinet presiden Amerika Serikat. Namun ia meninggal di rumahnya di Texas ketika baru saja keluar dari penjara.

Di dunia ini tidak sedikit orang yang semula sangat sukses, tetapi merana di tahun-tahun terakhir kehidupan mereka.

Kehidupan mereka seakan-akan tidak berarti meskipun sebelumnya sangat kaya raya. Upaya terbaik memang dapat menghasilkan kesuksesan besar, tetapi bukan berarti merupakan jaminan sebuah akhir kehidupan sebagai manusia yang penuh arti.

Karena itu langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah mengimbangi kerja keras dengan berbuat kebaikan.

Seorang penulis pada abad 20-an yang berkebangsaan Perancis, Andr?Gide, mendefinisikan kebaikan itu sebagai berikut; "True kindness presupposes the faculty of imagining as one's own the suffering and joys of others. ?nbsp; Kebaikan yang sesungguhnya adalah kemampuan merasakan penderitaan maupun kebahagiaan orang lain."

Kerja keras yang diimbangi dengan berbuat kebaikan akan menghasilkan semangat yang tinggi untuk mendapatkan lebih dari apa yang dibutuhkan. Hal itu terdorong oleh keinginan untuk dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Pada akhirnya kebaikan tersebut berpengaruh positif terhadap semangat hidup, motivasi, dan kemajuan sikap dan ekonomi. James Allen, penulis buku berjudul As a Man Thinketh mengatakan, "Pemikiran serta perbuatan baik tidak mungkin mendatangkan hasil yang buruk; pemikiran dan perbuatan buruk tidak mungkin mendatangkan hasil baik."

Dengan belajar, bekerja keras dan berbuat kebaikan maka kita akan dapat menciptakan kehidupan yang jauh lebih berarti.

Langkah-langkah sebagaimana dijelaskan diatas terbukti juga sangat efektif menjadikan kesan positif tentang diri kita tidak mudah dilupakan orang. Saya meyakini bahwa kita masih mempunyai banyak kesempatan dan potensi untuk mendapatkan kehidupan berharga itu dimanapun dan apapun pekerjaan kita.

Sumber: Make A Life, Not Merely A Living - Ciptakan Kehidupan, Bukan Sekedar Hidup

By Andrew Ho

Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di :

http://www.beraniegagal.com

Salam Sukses,
M. Rian Rahardi
http://www.beranibisnis.com

Merenungkan Kembali Definisi "Sukses" Oleh : Eloy Zalukhu - Motivational Speaker & Business Coach


Sebagai seorang Motivator, salah satu bacaan / tontonan favorite saya adalah buku-buku / film yang berkisah tentang kesuksesan. Selama sepuluh tahun terakhir saya pun beruntung karena dapat bertemu dan berteman baik dengan orang-orang, yang menurut ukuran saya, mereka terhitung sebagai orang-orang sukses.

Memang betul, bahwa tidak ada definisi universal tentang "sukses." Sukses adalah tentang banyak hal. Setiap orang memiliki definisi dan ukuran suksesnya masing-masing. Definisi saya mungkin tidak sama dengan definisi Anda, begitu juga definisi Anda tidak sepenuhnya sama dengan definisi orang lain yang Anda kenal.

Tetapi saya perhatikan satu hal, semakin hari semakin banyak orang yang mendefenisikan kesuksesan berdasarkan tiga hal saja, yakni: Kekuasaan, Uang dan Kemasyuran. Salah satu saja dari unsur ini Anda miliki, Anda sudah masuk kualifikasi.

Tentu saja ketiga unsur itu pada dasarnya baik, dan tidak salah bila kita semua berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Bahkan ketika saya diundang oleh suatu perusahaan untuk memotivasi karyawannya, tugas saya adalah memacu para peserta untuk lebih berhasil, termasuk dalam ketiga unsur tersebut.

Tetapi sekali-kali kita semua perlu diingatkan, khususnya pada waktu ketiga unsur tersebut membutakan mata hati kita sehingga unsur penting lainnya menjadi terlupakan. Banyak orang berjuang sekuat tenaga untuk meraih kekuasaan, uang dan kemasyuran. Tidak sedikit dari mereka yang berhasil mendapatkannya. Kita harus akui, mereka adalah orang-orang yang sangat pandai, rajin dan ulet. Tetapi sayang, ketika mereka baru saja menggengam sebuah "kesuksesan" baru, di saat yang sama mereka kehilangan "Kesuksesan" lainnya, yang mungkin saja jauh lebih berharga.

Tidak jarang kita menyaksikan orang-orang yang sukses dalam karir dan bisnis tetapi keluarganya hancur berantakan. Dua orang yang dulu pernah saling berbagi dan mencintai, sekarang saling benci dan kemudian memutuskan untuk bercerai.

Setelah berdoa dan menunggu selama delapan tahun, akhirnya sepasang suami istri dianugerahi seorang anak oleh Sang Pencipta. Oh, betapa bahagianya mereka saat itu. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, kedua orang tua bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak uang. Karena pekerjaan yang menumpuk, mereka sering pulang malam. Sang anak kehilangan figur dan kekurangan perhatian orang tua. Ia pun salah bergaul dan kemudian berakhir sebagai pecundang.
Tidak sedikit orang-orang yang meraih kekuasaan, uang dan kemasyuran tetapi kemudian berakhir di dalam penjara. Bahkan, tidak sedikit orang yang kesuksesannya diliput oleh banyak media tetapi akhirnya mereka putus asa dan mengakhiri hidupnya sendiri.

Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah kisah nyata. Kisah ini telah membuat saya lebih banyak merenung. Saya juga berharap, setelah membacanya Anda akan lebih banyak merenung. Dengan demikian, mudah-mudahan perjalanan kita di tengah dunia yang sementara ini tidak sia-sia. Benar kata seorang bijak, "Musuh dari yang terbaik bukan hal-hal buruk, melainkan hal-hal yang baik. Musuh dari yang terpenting bukan hal-hal sepele, melainkan hal-hal yang penting."
Tinggal sekarang, bagaimana kita memilih yang terbaik dan yang terpenting itu, diantara puluhan atau ratusan hal-hal baik dan penting, yang kita hadapi setiap hari? Jelas, ini bukan perkara mudah. Hal ini menuntut awareness (kesadaran) dan wisdom (kebijaksanaan) tingkat tinggi. Kita dituntut untuk sekali lagi menentukan prioritas hidup kita. Sebagai tip sederhana, pada saat bangun di pagi hari, mari kita berjanji pada diri sendiri untuk tidak akan keluar dari kamar sebelum kita bertanya pada diri sendiri pertanyaan ajaib ini: "Hari ini, apa yang paling bernilai/berharga dalam hidupku?" Pastikan jawaban Anda benar dan jujur.

Bacalah kisah berikut ini...
Pada tahun 1923, sekelompok orang paling sukses bertemu di Hotel Edgewater Beach di Chicago, Amerika Serikat. Secara keseluruhan, kelompok ini menguasai kekayaan lebih banyak dari total perbendaharaan Amerika saat itu. Tahun demi tahun mereka mengukir sukses. Surat kabar dan majalah meliput kisah-kisah keberhasilan mereka. Orang tua dan para guru mendorong kaum muda untuk meniru teladan mereka.

Delapan orang dari mereka adalah:

1. "Beruang" terbesar di Wall Street
2. Presiden dari Bank of International Settlements
3. Kepala dari monopoli terbesar dunia
4. Presiden dari perusahaan baja terbesar dunia
5. Spekulan gandum terbesar dunia
6. Presiden dari Bursa Saham New York
7. Anggota kabinet presiden Amerika
8. Presiden dari perusahaan gas terbesar dunia

Dari sudut pandang apapun, pria-pria ini telah menanjak ke puncak sukses. Mereka telah menemukan rahasia untuk mendapatkan uang. Bila saat ini mereka menulis buku tentang Rahasia Kesuksesan, pastilah buku itu menjadi International Best Seller. Bila mereka mengadakan seminar Motivasi, ribuan orang pasti bersedia membayar mahal asalkan dapat mendengarkan mereka.

Tetapi, dua puluh tujuh tahun setelah pertemuan di Edgewater Beach itu...

1. Jesse Livermore, investor terbesar di Wall Street mati bunuh diri
2. Leon Fraser, presiden the Bank of International Settlements, juga mati bunuh diri
3. Ivan Kruegar, kepala dari monopoli dunia terbesar, mati bunuh diri
4. Charles Schwab, presiden dari perusahaan baja terbesar mati dalam keadaan bangkrut,
setelah hidup dengan hutang selama lima tahun terakhir sebelum kematiannya
5. Arthur Cutten, spekulator gandum terbesar, mati di luar negeri dalam keadaan bangkrut
6. Richard Whitney, presiden The New York Stock Exhange, masuk penjara Sing-Sing
7. Alber Fall, seorang anggota kabinet presiden, dibebaskan dari penjara agar ia bisa mati di
rumah
8. Presiden dari perusahaan gas terbesar, Howard Hopson menjadi gila.

Seorang bijak pernah menulis:
"Uang dapat memberi Anda sebuah istana yang sangat megah, penuh dengan karya-karya seni bernilai tinggi. Uang juga dapat memenuhi rumah Anda dengan perabot terbaik dan garasi Anda dipenuhi dengan mobil-mobil mewah...namun uang tidak dapat memberi Anda rumah yang penuh dengan kasih dan penghargaan tulus dari orang-orang yang tinggal di dalamnya....Uang dapat dipakai untuk membeli ranjang emas murni, namun uang tidak dapat membeli istirahat satu menit yang disertai dengan damai di hati."

Apa definisi "Sukses" bagi Anda? Selamat merenung!

Eloy Zalukhu Motivational Speaker & Business Coach

Tips: Memperluas Pasar



Salah satu cara memperluas pasar, adalah mempromosikan produk ataujasa Anda melalui internet. Ada berbagai cara yang bisa kita lakukandalam mempromosikan produk atau jasa melalui internet. Berikut adalahbeberapa ide atau cara yang bisa kita lakukan.

1. Buatlah sebuah blog.

Anda bisa menulis berbagai topik yang berhubungan dengan produk Andamelalui blog. Misalnya jika Anda menjual detergen, Anda bisa menulisberbagai artikel tentang detergen dan manfaatnya. Buatlah artikel yangbermanfaat agar orang rajin mengunjungi blog Anda, yang mungkin akanmenjadi pelanggan Anda. Anda bisa membuat blog dengan gratis, misalnyadi
www.blogger.com

2. Gunakan kekuatan email.

Email adalah saranya efektif dalam mempromosikan produk melaluiinternet jika melakukannya dengan benar. Hal terpenting yang tidakboleh kita lakukan ialah melakukan SPAM. Jika Anda melakukan SPAM,maka kredibilitas Anda akan turun. Gunakan cara permissive marketing.


3. Buatlah sebuah toko online.

Toko online atau dalam bahasa Inggris disebut Shoping Cart, bisamenampilkan berbagai produk dalam satu website. Membuat shoping carttidak terlalu sulit, sebab sudah banyak software yang tinggal pakai,baik yang bayar maupun yang gratis. Salah satu software yang gratis bisa didownload di blog saya:
http://rahmat-work-at-home.blogspot.com/

Jika Anda belum punya hosting, Anda masih bisa menggunakan yang gratisan, meskipun kurang kredibel. Tentu saja sebaiknya menggunakan hosting dan domain bayar.
Untuk saat ini, cukup sekian dulu. Tunggu tip-tip dari sayaselanjutnya. Mudah-mudahan bermanfaat.


Rahmat
http://solusi-bisnis.mosbiz.net

Motivation of The Day : " Belajar dari Ikan dan Kail "


Suatu saat Noerhedi dan anaknya pergi memancing di sebuah kolam pancing. Saat tiba di lokasi kolam pancing dia dibimbing oleh seorang pemandu. Berikut ini percakapan antara Noerhedi dan sang pemandu :

Pemandu : "Bapak ingin memancing di kolam yang tipe apa?"
Noerhedi : "Lho memangnya di sini ada kolam tipe apa aja?"
Pemandu : " Di sini ada banyak kolam, ada kolam yang ikannya besar-besar tapi ikannya jarang biasanya ini untuk tingkat yang sudah mahir, ada juga yang tingkatkesulitannya sedang, tapi kita punya satu kolam istimewa, di kolam tersebut jika bapak melemparkan kail, lalu langsung di tarik dan pasti dapat ikan"
Noerhedi : "Wahh mana ada kolam seperti itu?? saya tidak percaya tapi ya boleh lah saya mau coba kolam istimewa itu!"
Pemandu : "Ok tapi kolam ini ada syaratnya yaitu setiap ikan yang terpancing dari kolam ini tidak boleh di bawa pulang, melainkan harus dilepas kembali ke kolam tersebut! "
Noerhedi : "Ok tidak masalah"

Singkat cerita si Noer mulai memancing di kolam istimewa itu, di melemparkan kail ..... terasa kail itu bergetar sedikit .... dia menarik kail itu dan ternyata ..... umpannya hilang, tapi Noer tidak mendapatkan ikannya. Noer mencoba lagi 2x, 3x, 4x, selalu umpannya hilang tapi tidak dapat ikan. Lalu Noerhedi dengan agak sedikit emosi berbicara pada si pemandu.

Noer : "Wahh kamu bohong ya?? mana buktinya saya sudah lempar tapi selalu gagal!!"
Pemandu : "Hahahaha, bapak tidak tahu caranya sih, sini saya coba tunjukan kepada bapak"
Sang pemandu mengambil kail si Noer, memasang umpan, melemparkan kali, satu detik setelah kail menyentuh air sang pemandu langsung menarik kail nya dah hubb... tertangkaplah ikan tersebut. Sambil membebaskan ikan dari kail dan melepaskan kembali ke kolam sang pemandu bercerita.
Pemandu : "Hehehe, ikan-ikan di kolam ini tidak pernah diberi makan sehingga kelaparan. Tetapi ikan-ikan di kolam juga ini memiliki mulut yang sangat peka karena sudah beratus-ratus kali terkena kail dan dilepaskan kembali. Sehingga ketika memakan umpan dan merasakan ada sesuatu yang keras (kail) maka ikan tersebut segera memuntahkan umpan tersebut"

PELAJARAN YANG BISA KITA AMBIL :

Ikan-ikan tersebut sudah berkali-kali terkena kail. Sama seperti kita yang sering kali jatuh bangun menghadapi KEGAGALAN dalam hidup. TAPI, sama seperti ikan yang sudah hafal akan kail dan umpan yang mereka makan dan menjadikan mereka kebal ... semestinya kita juga bisa menghadapi dan menyikapi KEGAGALAN yang terjadi dalam hidup kita dengan bijaksana. KEGAGALAN adalah sebuah kesempatan agar kita semakin kuat dan semakin pintar untuk
terbebas dari kegagalan-kegagalan lain di masa mendatang.

Efta Wahyu ( MNI )




Baca juga artikel motivasi lainnya hanya di :

http://www.beraniegagal.com

Salam Sukses,
M. Rian Rahardi
http://www.beranibisnis.com

Start financial planning untuk calon pengantin




Dear Keluarga SSR Klub ku di mana berada,

Merhaba! Salam dari Istanbul, Turkey!

Sering kali seorang cewek menjelma menjadi "bridezilla" ketika menyiapkan segala sesuatu yg berhubungan dgn merencanakan pernikahannya. Mulai dari merencanakan tempat resepsi, baju, kue, makanan, cincin, dsb..dsb..

Yaa ngga salah juga sih, krn mungkin merencanakan pernikahan itu menjadi impian semua anak cewek sedari kecil. Dan memang seru sekali sih segala persiapan pesta pernikahan itu. Tapi sering kali yg terlupakan adalah: What happends after the honeymoon is over? Tentu kita akan kembali ke realita hidup yang mungkin akan menjadi lebih njelimet karena sekarang ada "sparring partner" yg harus diperhitungkan segala pendapatnya.

Membicarakan tentang rencana finansial bersama dengan pasangan mungkin adalah topik yg PALING dihindari ketika masih pacaran. Emang sih MALES BANGET ngga siih?? Ya alasan standard: masalah keuangan itu hal yg sensitif. Of course! Tapi sooner or later you HAVE to face it & you will HAVE to have the conversation. Menurut saya sih lebih baik saya tau SEBELUM married daripada terkejut saat SUDAH terlanjur married.

Kalo saya, tidak sekaligus menanyakan hal2 di bawah ini, namun dibuat menjadi diskusi biasa saja. Malah pernah saya jadiin seperti game. Saya belajar banyak sekali tentang pasangan saya & visinya tentang masa depan. Kalo jawabannya masih belepotan, bagaimana sebagai seorang cewek mau menggantungkan hidup sama seorang cowok yg ngga pasti tentang masa depannya? It makes you THINK LONG AND HARD BEFORE you say "yes i do". Jangan sampe udah terlanjur married dan baru ketauan deh "belang"nya... Uh-oohh!! Oooppss!

Things to discuss with your partner BEFORE you get married:

Sebelumnya:
Angpao pernikahan akan kita apakan?
Apakah kita punya utang yg perlu dilunasi?
Apakah kita akan memberikan sebagian utk ortu?
Apakah yg akan kita lakukan dengan sisa angpao pernikahan?

Kamu punya tabungan atau asset berapa?
Kamu punya utang tidak?
Berapa banyak?
Bagaimana kamu mau melunasi utang tersebut?

1. Apakah kita akan punya joint account? Utk apa saja joint account itu dipergunakan?
2. Berapa gaji bersih kamu? Gimana kamu atur gaji? Diserahkan semua ke pasangan atau
berapa persen yg akan diserahkan ke pasangan?
3. Apakah kita perlu support anggota keluarga? Siapa saja? Berapa yg kamu akan kasih ke
orang tersebut? Sampai kapan?
4. Di mana kita akan tinggal? Kalo masih tinggal sama mertua: kita perlu nyumbang apa atau
berapa utk keperluan sehari=hari?
5. Kalo suatu saat kita akan pindah, apakah kita akan ambil KPR? Beli langsung? Cicil?
Ngontrak? Di mana?
6. Apakah kita akan punya anak? Berapa? Kapan? Di mana kita akan melahirkan? Berapa biaya
melahirkan? Apakah saya masih boleh kerja ketika punya anak? If not, apa kita sudah mantap
secara finansial?
7. Utk pendidikan anak kita, kita mau dia sekolah di mana saja kira-kira? Berapa biaya
pendidikan nanti? (inget inflasi b0w)
8. Kita akan mengambil rencana investasi seperti apa? Reksadana? Emas? Properti? Saham?
Unit link? What do you understand about investment?9. Kita perlu asuransi apa saja dan mau
ambil di mana kira2?

Mungkin masih banyak pertanyaan yang bisa ditanyakan ke pasangan. Tapi kurang lebih pertanyaan di atas dapat dijadikan bahan pembicaraan dengan pasangan. Pertanyaan di atas memang sensitif tuk dijawab seorang pria, tapi it sure gives assurance to the lady! Mendingan menjaga perasaan pacar atau menjaga diri sendiri?? Kalo saya sih mendingan jaga diri sendiri dong...

Hal2 di atas juga akan menjadi dasar pengantin baru utk menata kehidupan finansial secara bersama. Sebelumnya gaji habis buat diri sendiri, eh sekarang utk berdua atau malah mau langsung coba punya anak... Trus mau berinvestasi skrang harus dibicarain dulu sama pasangan karena uang tidak hanya milik pribadi melainkan bersama.

Jangan lupa, bagi seorang cewe, penting banget kita mengerti kondisi keuangan keluarga. Jangan semua diserahkan ke suami. Tentu insya Allah kita akan selalu langgeng sehidup semati til death do us part, tapi kalo Allah berkehendak lain, kita sebagai manusia harus siap lho. Dan sebagai seorang cewek, kita PERLU BANGET punya tabungan pribadi. Walau tak banyak yg penting punya. We never know what will happen in the future. Amit2 kalo sampe ditinggal suami, kita punya pegangan sendiri agar tak sampai kelabakan. Just remember: MELEK FINANSIAL bagi semua cewek!!

Financial planning itu sebenernya tidak sulit kok. Tapi lebih awal kita memahaminya, lebih baik. Utk anda & keluarga & utk masa depan yg lebih baik.

Mohon maaf bila ada kesalahan pada tulisan saya. Juga mohon maaf bila ada yg tersinggung. Bila ada kesalahan, mohon saya dikoreksi yaa.. Saya ini BUKAN finansial planner.TIDAK bekerja di bank atau asuransi. Bahkan BUKAN lulusan ekonomi. Just an ordinary house wife and a mother of a wonderful 2 yr old boy. Kebetulan suka banget banget membaca dan belajar tentang finansial planning. Ohya, saya juga cinta damai, jadi kalo ada salah-salah pada tulisan saya ini boleh bgt dikritik TAPI via japri dong aahh.

DO NOT BADGER IN PUBLIC, i bet yo mama taught u to better critique a lady in private. *smile* Peace y'all!!


Cheers from Istanbul.

Dian Hadinoto
deeoz55@yahoo.com

Kamis, 02 Agustus 2007

Ketipu dehhh







Ceritanya gini

Hari rabu 1 agustus lalu, saya di telpon teman, katanya ada undangan launching perusahaan baru. Dia mengatakan ada undangan gratis buat saya, namanya gratis ya di embat aja ya kan ....
But my feeling says its MLM ( multi level marketing ). Dia bilang nda tau mi , karena alasannya dia juga dikasih undangan gratis hehe. Bullshit dh.

Oke, time to go jam 7 malam, sy nyari dia di manunggal. Waktu tiba di lapangan parkir , saya sudah senter senter nih spanduk spanduk yang ada. Ternyata kecurigaanku beralasan ck ck ck

Why?
- Walah sudah liat ada spanduk peluncuran produk UNICARE dari TIENS ......... ughhhhhh sebel deh ... !!!!!! mailto:*#&@@&amp;amp;amp;amp;#*$@###@_!@#*!!
- Banyak orang orang berdasi dan berjas dan punya tampang ........ sales alah !!!!!!

Ketika daku menghubungi di hapenya dia bilang nunggu di pintu masuk gedung. Tunggu punya tunggu sambil liat orang sales dan 'calon calon sales' . Akhirnya temanku datang dengan senyum menyeringai penuh kemenangan. Ck.
Saya bilang in eh ternyata kamu itu anggota Tiens yah dan sudah tau 'maksud dan tujuan' undangan gratis dong huuuuuu !!!! sebel deh.

Akhirnya kami masuk dan saya memutuskan pulang sebelum acara selesai.


1 hal yang saya harus akui dari TIENS ini adalah kemampuan mereka untuk memotivator orang orang calon sales nya.
Apalagi dengan janji janji bonus dan 'menjual mimpi mimpi' meraih kekayaan dengan instan?
Kembali lagi ke masing masing pribadi mau ikut atau tidak.



Kalau memang mereka dengan mudah meraih kekayaan dengan instan mengapa mereka tidak membantu orang orang sekitarnya ( dengan real thing ) bukan dengan menjual " mimpi mimpi" meraih kekayaan dengan mudah.




Dan mengapa orang orang yang sudah ikut belum kaya juga yah ?



test

Mediakomp Infosolution »
SALES SERVICE SPARE PART MAINTENANCE KOMPUTER
IT SOLUTION

Label

Arsip Blog

Mengenai Saya

well i try to be nice guy .......

links



banner angingmammiri




http://ketawa.com/ http://kolom-tutorial.blogspot.com/ http://anangku.blogspot.com/ http://free-7a.blogspot.com/ http://bekastapimulusss.blogspot.com/