Kamis, 29 November 2007

Sudahkah anda bersukur

Sudahkah anda bersukur
Musim terus berganti, waktu terus berlalu, usia kian bertambah. Banyak yang sudah kita lalui di kehidupan ini.
Ada masa dimana kita merasa senang. Tatkala Anda menemukan pekerjaan idaman Anda, mendapatkan promosi, dan terus menapaki tangga karir yang lebih tinggi dengan fasilitas yang lebih baik pula, Anda memiliki perasaan senang. Ini mungkin merupakan salah satu titik puncak dalam kehidupan Anda. Dunia seakan sangat indah masa itu.

Tak dapat dielakkan, ada pula masa dimana Anda mengalami begitu banyak masalah. Anda merasa sangat tertekan. Proyek Anda mengalami hambatan ini dan itu, atasan Anda terus menuntut Anda dengan kinerja tertentu, persoalan rumah tangga, kejenuhan dan lain sebagainya. Pada titik ini, Anda menjadi sangat bingung, konsentrasi Anda terpecah, wajah Anda muram, dan antusiasme serta semangat Anda semakin menurun.


Musim boleh berganti, waktu boleh berlalu, tapi Anda harus terus belajar menjadi orang yang bijak. Bila Anda sedang melalui masa-masa yang senang, apa yang Anda lakukan? Anda tentunya bersyukur. Bila Anda sedang melalui badai dalam hidup Anda, apa yang Anda lakukan? Biasanya, mengeluh. Setiap manusia normal, pasti pernah mengeluh. Memang hal tersebut bukan sesuatu yang salah, tapi mengeluh juga bukan sesuatu yang baik dan bijak. Anda merasa kecewa, Anda merasa jenuh, bahkan Anda marah terhadap orang lain sebagai manifestasi dari permasalahan yang Anda hadapi. Jelas ini tidak baik bagi mental Anda. Lalu apa yang harus Anda lakukan?


Yang harus Anda lakukan adalah BERSYUKUR.


Mari kita ubah paradigma berpikir kita. Anda harus mensyukuri segala permasalahan yang terjadi dalam hidup Anda. Jadilah orang yang memiliki sikap yang positif. Sebagian dari Anda (yang memiliki sikap negatif) mungkin akan berpikir " Ah, teori... Ngomong sih gampang... Belum tau aja." Kalau Anda berpikir demikian, tidak apa, Anda dapat terus melanjutkan kehidupan dengan cara-cara lama dan paradigma Anda sendiri. It's your life anyway. Sebagian lagi dari Anda (yang memiliki sikap positif atau memiliki keinginan untuk berubah) akan bertanya "Saya mau, bagaimana caranya?"

Mulailah dengan hal-hal kecil yang dapat menjadi latihan mental bagi Anda.

- Bersyukur atas hari ini. Anda memiliki Anda masih dapat bernafas sementara banyak orang yang untuk bernafas saja masih memerlukan bantuan. (lihat di rumah sakit)

- Bersyukur atas hari ini. Anda memiliki pekerjaan sementara banyak orang terpaksa harus mengemis untuk hidup. (lihat di jalanan, anak-anak dan orangtuanya mengemis)

- Bersyukur atas hari ini. Anda dapat mengenyam pendidikan yang layak sementara banyak orang yang membacapun tidak bisa. (lihat di daerah terpencil tanpa sekolah)

- Bersyukur atas hari ini. Anda masih dapat makan enak sementara di belahan dunia yang lain banyak orang yang menjadi kurus kering dan kurag gizi ( lihat berita di TV yang terjadi di Afrika)

- Bersyukur atas hari ini. Bersyukur karena Anda mengalami masalah. Bersyukur karena masalah diperkenankan terjadi dalam hidup Anda. Bersyukur karena masalah hadir membantu untuk membentuk pribadi Anda.


Ambil waktu tenang sejenak di sela-sela kesibukan Anda atau mungkin malam hari sebelum Anda tidur. Pejamkan mata Anda agar dapat lebih berkonsentrasi. Lakukan refleksi diri. Lihat kembali perjalan hidup Anda. Mengapa Anda ada di sini saat ini? Berapa banyak sudah hal-hal luar biasa, hal-hal baik dan positif yang terjadi pada hidup Anda? Syukurilah. Lihat juga berapa banyak permasalahan yang muncul dan sudah Anda lalui? Syukurilah. Rasakan di setiap detik kehidupan Anda.


Bersyukurlah karena badai pasti berlalu. Ingat, ada musim berikutnya dalam hidup Anda. Ada babak baru di hadapan Anda. Siapkan diri Anda untuk musim yang baru dengan sejuta keindahan di dalamnya.




Hapsari Wirastuti Susetianingtyas

See my blog on :
www.napasbidadari. blogspot. com
Also see my blog on :
www.napasbidadari. multiply. com









ARTI SEBUAH KEHADIRAN

From: Dyan

Seorang laki² pergi ke luar negeri untuk bekerja dan meninggalkan gadis
tunangannya ter-sedu²."Jangan khawatir, aku akan menulis surat untukmu
setiap hari",katanya, Selama ber-tahun² laki² itu memang menulis surat untuk
tunangannya. Tetapi karena dia senang dengan pekerjaannya, dia tidak
merencanakan untuk pulang dalam waktu dekat.

Suatu hari, dia menerima undangan pernikahan. Ternyata kekasihnya akan
segera menikah.Dengan siapa? Dengan tukang pos yang tiap hari mengantar
surat yang dia tulis. Jarak pemisah telah membuat hati berubah.

Lelaki malang itu merenung, "Lho, apa salahku. Aku mengiriminya
surat²,coklat, dan bahkan bunga²".

Ketika dalam suatu hubungan terjadi masalah,daftar barang² yang telah
diberikan atau hal² yang telah dilakukan untuk seseorang, akan tiba²
muncul untuk dipermasalahkan. Kita akan berkata:
"Saya telah memberimu ini dan itu... Saya telah melakukan semuanya demi
kamu". Tampaknya cinta dapat dibuktikan secara mudah hanya dengan pemberian
hadiah²dan perbuatan baik.

Namun, walaupun hadiah² itu penting juga, cinta memerlukan hal yang
mendasar: KEHADIRAN. Kehadiran sang kekasih, kehadiran orang yang dicintai.


Keinginan perempuan

Ini kisah jaman baheula,

Ceritanya ada seorang Pangeran kalah perang, tapi dia masih diberi kesempatan setahun oleh musuhnya untuk mencari jawaban atas pertanyaan: Apa yang diinginkan perempuan?
Kalau dalam setahun tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, sang pangeran akan digantung.

Bertanya kesana-kemari, tak ada satupun jawaban yang memuaskan. Akhirnya ketika satu tahun hampir lewat, seseorang memberinya saran untuk bertanya kepada seorang nenek sihir.
Ketika pangeran menemukan si nenek sihir dan menanyakan pertanyaan tersebut, si nenek sihir mengatakan bahwa ia hanya akan menjawab jika sahabat pangeran yang bernama Peter mau mengawininya.

Pangeran tentu saja tidak tega untuk menikahkan sahabatnya dengan nenek sihir yang selain jelek juga bau. Akan tetapi Peter yang merasa banyak berhutang budi dan ingin menunjukkan baktinya, mengatakan bahwa ia sanggup mengawini nenek sihir tersebut.

Jawaban nenek sihir: Apa yang benar-benar diinginkan perempuan adalah diberi kebebasan mengatur hidupnya sendiri. Jawaban tersebut diterima dan pangeran terbebas dari tiang gantungan.

Sementara itu Peter dengan berdebar-debar agak takut memasuki kamar pengantinnya.
Ia sangat terperanjat ketika di atas ranjang terbaring seorang perempuan yang cantik jelita dan seksi. "Kamu siapa....?" tanya Peter tak mengerti.
"Karena kamu sangat baik terhadapku, setengah hari aku akan menjadi nenek sihir dan setengah harinya lagi aku akan menjelma menjadi putri yang paling cantik.
Sekarang, terserah kamu, mau pilih mana, apakah siang sebagai nenek sihir dan malam jadi putri atau sebaliknya," kata perempuan tersebut.

Peter pun bingung. Di satu sisi, ia ingin menunjukkan kepada semua orang betapa cantiknya istrinya, tapi ia juga takut nanti ada yang ingin merebutnya.
Kalau istrinya menjelma jadi putri cantik di malam hari, hanya ia yang akan 'menikmatinya' .

Akhirnya Peter menyerahkan keputusan tersebut kepada sang putri.

"Kalau begitu aku akan menjelma jadi putri cantik sepanjang waktu, karena kamu telah memberiku apa yang diinginkan perempuan, yaitu kebebasan untuk mengatur hidupku sendiri .... Jawab sang putri .

QURBAN TERBAIK



 Oleh: Jojo Wahyudi


Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan. Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang
tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan NabiAllah Ibrahim & Nabi Ismail.

Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.

 " Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat tersebut.
 " Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang" kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.
" Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi.
" Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si pedagang bertahan.
" Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama
" Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek.

Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.

" Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku
" Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek
" Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?" ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.
" Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput" kata si pedagang meledek.
Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi.
Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu. Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.

" Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?" kataku kemudian
" Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah" katanya

Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi. Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar.

" Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?" katanya kagum
" Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek.
" Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan
" bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga.
" Cari kambing yang lain aja kek. " si pedagang terlihat semakin malas meladeni.
" Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini)
Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu dibukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh
ribuan dikeluarkan dari dalamnya.

" Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?" lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.
Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.

" Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribuan
" Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih
"Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek
" mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah)
" Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya
" tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya), sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu)."

Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku.
Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat.

Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku. Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya.
Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek.
Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.
Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing. Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi.
Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya
Yang sanggup mengkoleksi "raket" hanya untuk olah-raga seminggu sekali Yang sanggup juga membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus
Tapi apa yang aku pikirkan? Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia
fana. Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya.
Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu.

(Cikini, 12-11-07)


Benih Sukses




"Try not to become a man of success, but rather a man of value."~ Albert Einstein ~

Alkisah, ada seorang penabur benih yang pergi membawa sekarung benih. Sepanjang perjalanannya, sebagian benih jatuh di pinggir jalan, setelah beberapa waktu, datanglah seekor burung dan memakannya.

Sebagian lagi jatuh di tanah yang berbatu, yang tidak banyak tanahnya, dan benih itu pun segera tumbuh, tetapi tidak dapat bertahan lama karena tanahnya tipis, maka akarnya pendek, segeralah ia menjadi kering dan layu.

Sebagian lagi jatuh di semak berduri, lalu seiring dengan pertumbuhan benih tersebut, ia terhimpit oleh semak belukar, sehingga ia tidak berbuah.

Dan sebagian lainnya jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan subur dan banyak buahnya, dan menghasilkan banyak sekali panenan.
Benih hidup kita, Hidup manusia pun bisa dianalogikan seperti benih di atas.
Seperti benih pertama, beberapa orang hidup tanpa berhasil mengaktualisasi potensi diri mereka atau bahkan tidak berhasil menemukannya. Mereka sama sekali tidak menghasilkan apa-apa dalam hidupnya, bahkan sampai mereka meninggal.
Beberapa seperti benih kedua, yang mampu berkembang dengan cepat dan pesat, namun sesungguhnya akarnya(hidupnya) sangat rapuh dan kering. Orang-orang sepertinya adalah orang yang tidak henti-hentinya bekerja secara terus menerus, tanpa mempedulikan kualitas kesehatan fisik, mental, ataupun sosial. Mereka memiliki kualitas hidup yang kurang baik, mungkin sakit-sakitan, memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah, ataupun terdapat ketidakharmonisan di keluarganya. Secara sekilas, mereka terlihat memiliki segalanya, tetapi sesungguhnya kehidupan mereka kering.
Beberapa seperti benih ketiga, walaupun mereka punya akar kuat dan mampu tumbuh tinggi, tetapi mereka tidak berbuah. Orang-orang seperti ini hanya hidup untuk dirinya sendiri, dan sesungguhnya mereka tidak memberikan ‘nilai’ yang berarti bagi orang-orang di sekitar mereka. Mereka hanya hidup untuk ambisi pribadi sendiri, tanpa memperdulikan orang lain.
Mereka sama sekali tidak menghasilkan ‘buah’ yang bisa diberikan untuk orang lain.
Dan tentunya, sedikit orang seperti benih keempat, di mana mereka berhasil mempunyai tanah yang subur dengan mineral yang cukup, di mana akhirnya potensi dari benih tersebut bisa sampai maksimal dan juga menghasilkan buah bagi orang lain.
Merekalah yang bisa menjaga keseimbangan di antara seluruh aspek hidup mereka, karena selain berbuah dengan baik, juga memiliki akar yang kuat.
Benih yang manakah kita? Manakah benih yang paling menggambarkan hidup kita? Apakah hidup kita seperti benih yang pertama, yang hidup dengan sia-sia tanpa menghasilkan apa pun?Ataukah seperti benih kedua, yang dibutakan oleh harta semata tanpa mempedulikan kebahagiaan dan kesehatan kita?
Dan akhirnya kita akan merasa hidup kita sia-sia dan kering?
Ataukah seperti benih ketiga, yang hanya egois memperhatikan diri sendiri, tetapi tidak memberikan kontribusi(nilai) apa pun bagi sesama kita?


Berbeda dengan benih, kita mempunyai kekuatan dan daya untuk menentukan hendak berada di tanah yang manakah kita berada. Jika pun kita telah berada di tanah yang salah, kita masih mempunyai kemampuan untuk berpindah.
Tidak seperti benih yang hanya bisa pasrah, kita masih mempunyai ‘kaki’, pikiran, dan hati untuk meninggalkan tanah yang lama dan menuju tanah subur impian benih tersebut. Jika kita merasa belum berada di tanah subur kita, maka jangan buang waktu lagi, carilah tanah tersebut.
Tanamkanlah akar dengan kuat, tumbuhkanlah batang pohon kita dengan tinggi, dan yang paling penting: hasilkanlah buah yang manis untuk orang lain. Karena hanya dengan demikianlah, benih (orang) tersebut telah mengeluarkan potensi maksimal dalam dirinya.
Benih yang berhasil menanamkan akar yang kuat, dan telah menumbuhkan batang yang menjulang tinggi, tapi tidak menghasilkan buah apapun, sama saja dengan tidak berguna. Ia akan ditebang dan dibuang, dan akan digantikan dengan pohon yang lain..



Regards,
Djodi Ismanto

http://www.pwsmedan .blogspot. com/
http://www.djodiism anto.blogspot. com/

























Nyari jodoh itu harus….





Ditulis dalam Nggak Penting, Relationship by macanang di/pada Juni 30th, 2007

Tjatetan saya menyebutkan bahwa, masing-masing orang punya pendapat sendiri-sendiri mengenai“mencari jodoh”, diantara mereka ada yang berpendapat :

“cari yang cantik dan pinter, kalo kaya itu bonus..”, teman kantor saya.
“..kudu jowo..”(baca harus Jawa), pesan tak terbantahkan ibu teman saya kepada anak lelakinya.
“.. sing ayu lan sholihah.. “, mostly teman-teman
“yang daerah asalnya deket sama daerah asalmu.., biar nanti kalo lebaran ndak repot”, teman saya yang laen, yang juga masih nyari
“.. seiman dan sholeh..”, teman saya yang lain lagi
“..yang nrimo, tau keadaan suami..”, seorang driver di kantor (cerita selengkapnya ada di tjatetan ini)
dan lain-lain

Bagaimana menurut anda??

http://anangprayogo.wordpress.com/

                

Rabu, 28 November 2007

Inspirasi, Gerakan Jiwa Paling Dalam




Ketika seseorang bertanya pada saya, "Bagaimana kita bisa melakukan
apa yang Anda terangkan dalam pelatihan ini, bagaimana kita bisa
berbuat hal yang begitu fantastis, tidak realistis?" Pertanyaan-
pertanyaan di atas, sering saya dengar dalam kelas-kelas pelatihan
motivasi yang diadakan beberapa perusahaan.

Apakah betul memotivasi orang, bisa hanya sekadar menjabarkan trik-
trik atau langkah-langkah untuk seseorang mampu berbuat di luar
rasionya di mana otak logikanya "terpaksa" harus ditidurkan sebentar.

Maka sambil bergurau, saya menjawab: jika Anda kesulitan melakukan
apa yang luar biasa yang sampai Anda tidak percaya anda bisa
melakukannya. Cobalah anda ingat, kelakuan ketika sedang jatuh cinta!

Mari bersama kita menelaah kisah ini, seorang ibu berusia lebih dari
80 tahun, sebagai seorang jompo yang sudah ditinggal suaminya, dia
sangat kesepian, dan hidup dengan bantuan kursi roda. Sang ibu
mempunyai putri kesayangan bernama Betsie yang cacat mental sejak
lahir, selain itu Betsie juga menderita epilepsi yang sering kambuh.

Dengan segala fasilitas yang bagus dari sebuah negara maju yang kaya,
ternyata tidak mampu menenangkan hati sang ibu untuk meninggalkan
putri kesayangannya seorang diri jika dirinya sudah tiada.

Maka ketika Betsie berulang tahun ke-51 tahun dan epilepsinya kambuh,
sang ibu yang penuh cinta sayang, penderitaan Betsie membuatnya
terinspirasi untuk mengakhiri penderitaannya, dia akhiri dengan
mendekap memakai bantal wajah putri kesayangannya itu sampai
mengembuskan napas terakhirnya. Sebuah kisah nyata yang memilukan!

Ternyata Cinta, mampu membuat seseorang bergerak di luar rasio,
berbuat di luar logika! Maka tidaklah heran, seseorang yang
sedang "demam" cinta, seseorang yang sedang jatuh cinta bisa berbuat
apa saja untuk mengekspresikan cintanya.

Inspirasi dan motivasi

Jika kita duduk sebagai hakim, vonnis apakah yang bisa kita jatuhkan
kepada si nenek yang membunuh putri kesayangannya. Sebab ini kisah
yang mengandung unsur inspirasi, tetapi diekspresikan negatif dan
berujung malapetaka bagi orang yang dicintai.

Sering orang merancukan kata inspirasi dan motivasi. Kata motivasi
dan inspirasi biasanya di campur aduk. Maka James Salam dalam bukunya
yang berjudul "Intuisi, Tanda Panah Menuju Kesuksesan Berbisnis"
mengajak kita melihat perbandingan arti yang dalam antara perbuatan
yang berunsur Insprirasi dengan yang berunsur motivasi.

Kata inspirasi berasal dari kata latin spirare yang artinya bernapas,
naluri batin dalam arti "naluri" dari alam atau dari Yang Maha Kuasa.

Inspirasi itu momen di mana kontak dengan spiritual di dalam diri
kita. Itu, esensi dari kreativitas kehidupan, kegairahan dan
kegembiraan/kesedihan yang bisa membuat ombak energi mengalir dari
hati dan mengerakkan seseorang untuk berbuat.

Arti gerakan yang terjadi, adalah gerakan dari batin. Maka
kesimpulannya inspirasi terjadi keluar dari batin. Maka inspirasi
lebih kuat kaitannya dengan perasaan "cinta" jika kita mempunyai
inspirasi minimal untuk kita sendiri, maka kita mulai mengenalkan
sekaligus menerapkan cinta pada diri kita sendiri, dan pada orang
lain.

Ilustrasi cerita Betsie dan ibunya di atas adalah gerakan jiwa dari
sebuah inspirasi dan sekarang mari kita bandingkan dengan cerita
ilustrasi di bawah ini yang berunsur motivasi

Motivasi, adalah relasi dari antara kepribadian, jika kita katakan
mempunyai motivasi untuk berbuat, untuk melakukan suatu langkah, di
mana hal ini sebenarnya yang terjadi dengan kita adalah rasa takut
untuk melangkah, untuk berbuat maka motivasi diperlukan untuk bisa
menguatkan langkah dan perbuatan kita. Maka motivasi bisa dikatakan
berasal dari ketakutan.

Contoh seorang manajer memotivasi anak buahnya "Saya memberikan
tambahan bonus, jika kamu bisa merubah dirimu untuk lebih
berprestasi". Dengan jelas kita melihat motivasi yang diberikan
mengharapkan imbalan prestasi sang anak buah, di mana hal ini tentu
saja juga memberi keuntungan untuk sang manajer.

Ketakutan yang mendasari motivasi yang diberikan adalah, turunnya
prestasi anak buah yang tentu mempengaruhi prestasi sang pemberi
motivasi. Ini jenis motivasi antar pribadi.

Contoh lain cerita yang berunsur inspirasi, seorang atasan memberi
inspirasi pada anak buahnya: "Tony, mulai bulan depan, kamu saya
daftarkan untuk kursus bahasa Prancis, sebab perlu untuk kamu". Dari
contoh ini kita melihat sang atasan memberikan inspirasinya untuk
Tony, supaya bisa lebih maju dalam berprestasi, yaitu dengan menambah
kemampuannya berbahasa Prancis.

Dalam hal ini sang atasan tidak mengharapkan imbalan dari kemampuan
Tony berbahasa Perancis, tapi dia memberi inspirasi untuk lebih
sukses, maka Tony perlu tambahan kemampuan dalam bahasa perancis itu.

Motivasi itu dari ketakutan. Motivasi mengurus tingkah dari
kekurangan dan urus untuk diri sendiri. Saya mau memberikan kamu upah
kalau kamu merubah diri supaya tujuan saya bisa tercapai dan
kebutuhan saya tercapai. Sedangkan inspirasi ber- kaitan dengan
kepenuhan, urus dan cinta tanpa syarat.

Contoh perbuatan lain yang berunsur inspirasi dalam relasi suami
istri, kita bisa mendengar suara seorang suami berkata: "Jeany, saya
cinta kamu dan mau urus kamu tanpa syarat, serta menolongmu untuk
berkembang".

Siapa bermotivasi, pertama urus diri sendiri dan siapa berinspirasi
urus orang lain dulu. Motivasi datang dari ketakutan. Inspirasi dari
cinta. Jadi hampir bertolak belakang. Ins- pirasi itu esensi kalau
mau menolong orang lain dan menciptakan masyarakat yang baik.

Inspirasi relasi yang mengurus dimana dunia jadi lebih baik. Maka
kesimpulannya, Motivasi itu relasi dari antara kepribadian sedangkan
Inspirasi relasi antara jiwa/soul. Tepatnya inspirasi adalah gerakan
jiwa yang paling dalam.

Sumber: Inspirasi, Gerakan Jiwa Paling Dalam oleh Lianny Hendranata


Katanya loh!!!! Indah loh!!!


Main hujan, main pasir dan permainan yang membuat tubuh kotor dan basah lainnya merupakan kesenangan anak-anak di masa kecil dan mungkin untuk sebagian dari kita, sebagian besar mungkin, masih merupakan sesuatu yang disenangi, digandrungi dan tetap dijalani sampai hari ini... main perang-perangan dengan air gun misalnya.... dan klo meminjam slogan iklan salah satu produk sabun atau deterjen di negara kita ini yang bilang,"Kalo nggak kotor nggak kan belajar...", lalu.. kita tentu akan mengenang masa kecil kita atau masa-masa kita main yang kotor dan basah-basahan dan nikmatnya kekotoran dan sensasi basah dll dll... dan saya sendiri beberapa waktu lalu baru menulis tentang hujan.... dalam versi bahasa inggris yang mungkin ada beberapa huruf yang hilang, atau terlompati..
Saya tidak ingin ngobrol soal hobi basah - basahan dan kotor-kotor itu kali ini, hanya mencoba mengajak anda melihat dari sisi tidak ada kotor tidak ada belajarnya itu, dan sering sekali dalam hidup kita, pengalaman tetaplah guru yang paling baik kalau yang bersangkutan itu mau belajar dan mau berubah untuk menjadi lebih baik.
Gampang sekali mengatakan dan mengutip istilah-istilah bijak, dan menggunakannya sebagai moto anda, slogan anda, dst dst... namun pada kenyataannya tetap saja tidak banyak yang bisa menemukan makna dan belajar dari istilah-istilah bijak itu dan lalu yang ada cuma sekedar slogan, moto dan kata-kata indah yang menghiasi bibir, profile atau ID atau blogs saja...
Dan kalaulah suatu hari anda bisa menemukan dan mencicipi sedikit pemahaman dari ujaran-ujaran bijak itu dan lalu berminat untuk mengajak orang lain mencicipinya... semestinya anda telah menyiapkan satu trilyun kesabaran dan ruang di hati anda seluas jagad raya, karena lalu yang sering anda temukan itu bukanlah penghargaan, tapi sebaliknya, mungkin cercaan, mungkin cemooh dan yang lebih parah lagi, stigma atau penempelan lambang murtad atau sesat ke jidat anda.... dan sangat mungkin anda akan masuk ke kelompok orang nyeleneh bin linglung... :))
Sederhana saja masalahnya, dan tentu anda juga tahu bahwa kenyataan dan kebenaran sejati itu pahit rasanya bahkan sangat pahit, dan cobalah anda tanya kepada orang-orang yang anda temukan di dunia ini, seberapa banyak yang mau minum minuman yang pahit dan makan makanan yang pahit...???? Rasanya mungkin 99.99% tidak ada yang mau karena maunya yang enak, manis, gampang dan indah... padahal kebenaran itu seringkali tidak indah, tidak pula jelek, walaupun seringkali bagi kebanyakan orang, kebenaran sesungguhnya itu tidak indah, dan tidak menyenangkan..... singkatnya jelek, pahit, tawar dan tidak menarik...
Semua orang mau sesuatu yang indah, sesuatu yang syahdu dan membuai kalbu, sesuatu yang indah untuk dibayangkan sesuatu yang indah untuk dilihat, dan semua orang ingin melihat keindahan yang tersaji di panggung sandiwara kehidupan ini, tanpa ingin melihat kenyataan yang sesungguhnya yang ada dbalik persiapan keindahan yang tersajikan dihadapan kita semua, dan betapa beratnya upaya dan usaha untuk mewujudkan keindahan dan kesahduan itu untuk bisa muncul dan tersaji di hadapan anda.
Contoh gampang saja, pernahkah anda membayangkan untuk sepiring nasi yang tersaji di hadapan anda itu berapa lama kerja keras petani yang menanam padi, dan sebelumnya mengolah tanah dst dst dan lalu memanennya dan menumbuknya entah itu dengan alu atau dengan mesin giling yang pake solar, dan lalu proses pengiriman ke pasar dan akhirnya dibeli dan ditanak.... pernahkah juga anda membayangkan betapa kotor dan susahnya menanam sebatang kangkung dan proses lainnya sampai si kangkung itu bisa tersaji di hadapan anda, kita belum membicarakan proses yang membuat kecap, garam, piring, sendok, garpu dll dll yang anda pergunakan di kala makan.. berapa banyak tetes keringat dan berapa banyak proses yang telah mengisi perjalanan semua benda itu untuk tersaji ke hadapan anda.... saya yakin, tidak banyak yang ingat akan hal ini dan sesekali merenungkan dan lalu mensukuri, keindahan sederhana yang disajikan dihadapan anda, dan lalu menikmatinya dengan sepenuh hati tanpa menyisakan hidangan itu setitik pun karena sudah sangat banyak keringat yang tertumpah untuk menghadirkan sehelai daun kangkung, sebutir nasi di piring anda......
Kalau anda bisa merenungkan betapa tidak indahnya seluruh proses yang menghadirkan sepiring nasi, sepiring kangkung dan semangkok sup dihadapan anda dan lalu anda bisa menghargai sebetapa tidak enak pun sup itu, mungkin kita akan bisa berbicara lebih jauh akan kata-kata bijak yang anda suka kutip dan tuliskan, mungkin kita bisa beranjak lebih jauh untuk melihat makna-makna yang tersirat dari yang tersurat dan tentu anda tidak akan dengan mudah membuang sebutir nasi yang tercecer di piring anda, anda tidak akan dengan mudah marah ke pembantu anda yang kelamaan menggoreng ayam ato tempe atau apalah yang rada gosong karena si iyem lagi membayangkan suasana lebaran di kampungnya, yang sangat mungkin penuh kesederhanaan... anda akan menghargai kehidupan yang banyak tidak indahnya ini dan mungkin sekali anda jarang melihatnya ....
Contoh sederhana itu bisa juga anda jadikan sebuah renungan, sukur-sukur cermin untuk mencoba menilik kembali ke dalam dan mencoba memproses diri kita sendiri terlebih dahulu dan lebih lanjut dan tidak usah kita bicara soal kebijaksanaan, keindahan pencerahan dan perubahan total akan diri kita, kalau untuk hal-hal sederhana sekali pun seperti menghargai sebutir nasi yang tercecer di piring anda, sepotong tempe dan tahu yang digoreng si bibi ato si iyem di dapur yang mungkin kurang enak, ketulusan dan penghargaan kita itu masih belum ada belum tumbuh..... , dan lalu mau kemana pula anda dengan pencerahan yang katanya indah itu.... Katanya loh!!!! Indah loh!!!
semoga bisa direnungkan, dan semoga cerah dengan petromaks :D bukan dengan phillips yang katanya terang terus... :) bukan iklan philips loh, walaupun saya dzzuga pakai
250907


Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke japri;irwan.sutjipto@yahoo.com












Motivation of The Day : " Belajar Dari Keledai "


Seekor keledai yang tidak hati-hati jatuh ke dalam lobang yang dalam. Untung lobang tersebut bukan lobang perangkap yang dipasang jerat.

Melihat hal ini, petani pemiliknya mempertimbangkan bahwa keledai tersebut sudah tua serta tidak kuat lagi menarik beban. Dengan demikian sudah tidak ada manfaatnya lagi. Petani tersebut memutuskan lebih baik keledai tersebut dibunuh saja.

Cepat dia mengambil sekop dan mulai menimbun lobang dengan tanah. Keledai meronta ronta dan mengaduh kesakitan mendapat hantaman tanah yang dijatuhkan dengan tenaga kuat. Tanah tersebut setelah menimpa tubuh kemudian jatuh dekat kakinya. Dengan demikian dia mendapatkan bahwa timbunan tanah disekitar tubuhnya makin meninggi.

Petani tersebut dengan perasaan benci bermaksud ingin cepat mengisi lobang agar keledai tertimbun dan mati. Keledai yang menahan dera karena ditimpa tanah, menggoyang tubuh agar tanah lebih cepat jatuh dekat kaki. Setelah agak meninggi, dia naik di atas tanah timbunan. Begitu seterusnya, hingga tanpa disadari oleh si petani, keledai dapat melompat keluar dari dalam lobang. Merasakan pancaran rasa benci dari pemiliknya, segera keledai melarikan diri. Petani termangu dengan kegagalan niat buruknya membunuh binatang yang pernah memberikan manfaat ketika masih kuat.

Dari ceritera ini dapat dipetik pengalaman seekor keledai yang terpelosok dalam kesulitan masih dapat mencari peluang atas kejadian yang menimpa dirinya. Sering diceriterakan bahwa keledai adalah mahluk yang lamban dan bodoh. Dalam kelambanan dan kebodohannya masih ada yang dapat kita teladani untuk diambil manfaatnya.

Menghadapi kesulitan untuk keluar dari lobang, suatu hasil karma baik baginya dengan adanya petani yang berkobar rasa benci untuk membunuh. Ini merupakan peluang emas. Petani terebut karena penuh emosi tidak melakukan kontrol akan hasil kerjanya, terus saja menimbun. Dia berpendapat bahwa keledai yang bodoh akan diam saja dan tertimbun. Inilah peluang bagi keledai untuk memperhitungkan pada ketinggian berapa dia bisa melompat. Timbunan tanah pada saat itulah dipergunakan untuk pijakan dan hentakan lompatan yang membawa hasil penyelematan.

Dengan demikian dalam menempuh hidup dan kehidupan kita, jangan merenungi kesulitan yang kita hadapi. Kita wajib menggunakan akal dan pikiran yang berlandaskan moral etik untuk keluar dari kesulitan. Juga perlu diperhatikan bahwa akan bertambah beban bila kesulitan yang kita hadapi diselesaikan dengan tindakan tidak terpuji,

Bila kita mengambil “jalan pintas” dengan perbuatan tercela, antara lain menipu atau mencuri, akan mendapatkan tambahan kesulitan di kemudian hari sebagai akibatnya.

Kita punya potensi akal dan pikiran untuk menyelesaikan masalah. Inilah yang wajib kita lakukan. Potensi tanpa ada gerakan tidak berguna, ibarat korek api sebagai potensi api. Bila tetap diam, korek api tidak akan menjadi api.

Hendaknya ada aktivitas sebagai manifestasi akal dan pikiran, aktivitas yang bersih sehingga kita akan tetap menjadi orang terpuji.

Sukses bagi anda yang dapat menyelesaikan kesulitan dengan baik.



By :D. Henry Basuki
Pengamat Budaya













Siapa mobil hitam yang akan anda ikuti?


Dari email seorang teman,

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mengikuti Seminar Adam Kho di Bandung. Karena acara dimulai jam 13.00 maka saya berangkat dari Jakarta pukul 9.30. Ketika mulai memasuki tol ke arah Sadang, di belakang saya ada sebuah mobil Lexus berwarna hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak. Jika mobil di depannya tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.

Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik dengan cara menyetir si mobil hitam ini, iseng-iseng saya membuntuti mobil tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk kecepatannya. Ketika tidak ada mobil lain di tol, kecuali mobil tersebut dan mobil saya, mobil hitam tersebut menambah kecepatannya. Karena sedangmembututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya. Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 160 km/jam.

Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh adalah 140 km/jam, saya tidak berani melaju diatas itu. Tapi dengan adanya mobil yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparringnya .
Karena saya berhenti di suatu tempat, saya kehilangan mobil hitam tersebut. Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari 160 km/jam lagi. Saya berhasil mencapai kecepatan tersebut tetapi tidak berani terlalu lama karena belum terbiasa. Ketika kemudian ada mobil lain lagi yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti, saya bisa masuk lagi ke 160 km/jam dengan durasi yang cukup lama.

Sama seperti kehidupan ini, seringkali kita merasa sudah maksimal melakukan sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner yang lebih hebat dari kita, entah itu seorang atasan, seorang coach, seorang mentor, role model atau apapun , maka kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

Namun jika kita belum matangbelajar dari sparring partner kita dan mencoba untuk mandiri, mungkin agak sulit bagi kita untuk terus berada di kondisi sama seperti ketika ada sparring partner. Nantinya jika kita sudah mempunyai pola dan terbiasa, barulah kita mulai bisa mandiri.
Robert Kiyosaki mengatakan bahwa penghasilan seseorang ditentukan 5 orang terdekatnya. Ilustrasi saya mengenai kecepatan mobil bisa menjelaskan pernyataan dari Robert Kiyosaki tersebut. Jika orang-orang di dekat kita hanya biasa-biasa saja, maka sulit bagi kita untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Namun kalau kita biasa tetapi di sekelilingnya luar biasa, maka kita akan terpacu untuk juga menjadi luar biasa.

Apakah ada penjelasannya secara Science? Ternyata ada. Di dalam otak manusia ada sekumpulan sel syaraf yang disebut Mirror Neuron, yang bertugas meniru apa yang dilakukan oleh orang lain. Jika di sekelilingnya orang hebat atau luar biasa, maka Mirror Neuron kita akan meniru mereka sehingga menjadikan kita juga hebat dan luar biasa. Kalau sebaliknya, maka Mirror Neuron-pun juga akan meniru yang sebaliknya.

- Siapa mobil hitam yang akan anda ikuti agar bisa menembus kecepatan anda selama ini ?
- Siapa orang hebat dan luar biasa yang akan anda ikuti agar bisa menembus batas yang selama ini membatasi hidup anda ? Temukan orang tersebut, ikuti dan pelajari bagaimana ia memandang dirinya, bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana ia membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka anda akan mendobrak batas yang selama ini membatasi hidup anda !



utomo_andrian@fmi.com






Gagal Pangkal Sukses




Kadang kehidupan berjalan di luar keinginan kita, PERCAYALAH ! yang terjadi adalah yang TERBAIK.


Gagal Pangkal Sukses.

Masa sih ?



"Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda". Begitu pepatah yang sering diucapkan seseorang kepada sahabatnya yang sedang mengalami kegagalan. Tujuan penyampaian pepatah itu tentu untuk menyuntikkan semangat bahwa kegagalan bukanlah kiamat atau akhir dari segalanya.

Benarkah demikian? Kegagalan memang bisa bersifat positif apabila kita dapat menarik manfaat dari kegagalan itu. Sebaliknya, akan menjadi negatif apabila dianggap palang pintu yang tidak dapat ditembus lagi, lalu membuat orang menyerah pada nasib.

Agar kegagalan tidak menjadi momok mengerikan, ada delapan hal yang bisa dilakukan:

1. Bersikap positif terhadap kegagalan

Sikap positif merupakan dasar utama untuk memahami bahwa kegagalan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Tanpa adanya sikap positif, kita akan merasa seolah-olah hidup di alam mimpi, tidak ingin berbuat apa- apa lagi karena takut gagal.

Bersikap positif artinya mampu memandang suatu kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus dialami. Kita siap untuk menerima kegagalan kapan saja dan dalam bentuk apa pun. Kegagalan bukanlah "virus" atau "monster" yang perlu ditakuti.


2. Mencari penyebab

Ada dua faktor utama penyebab kegagalan, yakni faktor internal dan eksternal.

Faktor internal adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Mungkin karena kurang hati-hati dalam melakukan sesuatu atau karena menganggapnya remeh atau enteng, maka kita tidak melakukannya dengan sepenuh hati. Tidak perlu mencari kambing hitam, melainkan dengan kebesaran jiwa dan kebesaran hati kita harus mengakui, diri kita sendirilah penyebab kegagalan itu.

Faktor eksternal adalah faktor penyebab di luar diri sendiri.
Misalnya, persaingan dengan orang lain. Mungkin kemampuan orang itu sama atau melebihi kemampuan kita sehingga memperbesar peluang kegagalan kita.




3. Melakukan identifikasi

Kita perlu mencoba untuk mengidentifikasi apa saja faktor-faktor penyebab kegagalan, kemudian mencoba mengatasinya. Tentu saja tidak perlu sekaligus mengatasi semua penyebab kegagalan. Kalaupun dipaksakan untuk mengatasi sekaligus bersama-sama, hasilnya tidak akan maksimal. Usahakan memprioritaskan penyebab utama, baru penyebab-penyebab lainnya.

Caranya, dengan mencatat hal-hal yang sering membuat kita gagal, apakah faktor internal atau eksternal. Mengatasi faktor internal tentu lebih sulit dibandingkan dengan faktor eksternal. Namun, tidak ada cara lain kecuali menentukan skala prioritas terhadap hal yang mesti diatasi.


4. Melakukan evaluasi diri

Pada umumnya apabila mengalami kegagalan, yang pertama kali kita salahkan adalah pihak lain. Jarang yang mau mengakui dirinya bersalah. Dengan mengevaluasi diri berarti kita berusaha mengakui kesalahan itu. Mau mengevaluasi diri juga berarti kita bersikap dewasa dan bijaksana, karena berani bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Evaluasi diri sekaligus melatih untuk semakin mengerti tentang diri kita sendiri.


5. Menggali kekuatan diri

Kegagalan sebenarnya bukan merupakan tanda kita tidak mempunyai kekuatan dalam diri. Kita hanya belum mengenal atau mampu menggunakan kekuatan itu secara maksimal. Cobalah wujudkan kekuatan positif. Gali potensi-potensi yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Kita akan berhasil menginventarisasi potensi-potensi apabila terus berusaha mengenali kekuatan kita.


6. Mengenali kelemahan diri

Tidak bisa dipungkiri, salah satu penyebab kegagalan adalah kelemahan dalam diri. Kelemahan itu dianggap wajar. Mungkin karena kurang menguasai atau kurang mampu mengerjakannya.

Rata-rata orang memang tidak mempunyai keberanian untuk menggali kelemahan diri. Padahal, ketakutan merupakan cermin belum siapnya kita mengakui sisi kelemahan diri kita.

Meneliti kelemahan sendiri sebenarnya merupakan kesempatan untuk melakukan koreksi diri. Sebaliknya, bila tidak mau mengakui kelemahan, seolah-olah kita hidup dalam dunia maya, karena tidak akan pernah melihat diri kita yang sebenarnya.

Ingat, dengan mengenali kelemahan, kita akan dapat memperbaiki diri.


7. Melihat peluang

Hendaknya kita pandai-pandai melihat peluang. Kegagalan sebenarnya menyimpan berbagai kesempatan yang dapat diubah menjadi hal yang menguntungkan hidup kita.

Namun, acap kali kita menganggap kegagalan mengandung makna negatif.
Peluang dapat diperoleh apabila mau belajar dari kegagalan itu sendiri serta mampu menyiasati hal-hal yang membuat kita gagal.

Perlu disadari, yang kita alami bukanlah suatu ancaman bagi kehidupan kita, melainkan kesempatan untuk mengubah hidup kita menjadi lebih efektif.


8.Trial and error

Trial and error merupakan salah satu tolok ukur atau alat ukur bahwa kita ingin mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu. Sebelum mencoba kembali, hendaknya dipikirkan masak-masak langkah yang akan ditempuh. Kalau pun terjadi kesalahan kembali, jangan segan-segan melakukan revisi dan mencoba kembali sampai akhirnya berhasil mengatasinya.

Kunci utama trial and error adalah ketekunan dan sikap pantang menyerah dalam uji coba mengatasi kegagalan.



Sumber: Gagal Pangkal Sukses oleh E. Widijo Hari Murdoko, S.Psi., alumnus Fakultas Psikologi UGM
hooi














keluhan seorang istri



subuh cuci kain,
pagi jemur kain,
siang setrika kain,
sore lipat kain,
malam buka kain,
bangun pagi gak pake kain


Friends Forever




Banyak orang keluar masuk dalam hidup kita. Ada yang melintas dalam segmen
singkat, namun membekas keras. Ada yang telah lama berjalan beiringan,
tetapi tak disadari arti kehadirannya. Ada pula yang begitu jauh di mata,
sedangkan penampakannya melekat di hati. Ada yang datang pergi begitu saja
seolah tak pernah ada. Semua orang yang pernah singgah dalam hidup kita
bagaikan manik-manik pembentuk mosaik catatan sejarah. Gambaran itu
sebenarnya telah terbentuk, hanya saja tak pernah selesai. Atau kita salah
lihat, sehingga seringkali tak bisa dinikmati keindahan karyanya.

Ambillah waktu sejenak untuk mengenang mereka yang pernah hadir dalam hidup
anda. Kenanglah seluruh kebaikan mereka serta kebaikan yang mungkin
tersembunyi di balik tabir kekecewaan. Mereka adalah orangtua dan guru,
sanak dan kerabat, teman serta sahabat. Juga tiada salahnya mengenang mereka
yang pernah anda anggap musuh dan pengkhianat. Atau yang tak pernah anda
tahu nama dan wajahnya. Bagaimana pun mereka telah turut memahat pribadi
anda; menyapukan tinta pada lukisan hidup anda; menyiangi tanaman jiwa anda.
Kenanglah dalam genangan cinta yang tak bertepi. Hanya dalam tatapan
cintalah anda bisa memandang indahnya kehidupan ini. Karena tiada secuilpun
hidup yang perlu disesali, maka hanya cinta dan kasih sayanglah jawabannya.



Dyan      http://sweety177.multiply.com/

test

Mediakomp Infosolution »
SALES SERVICE SPARE PART MAINTENANCE KOMPUTER
IT SOLUTION

Label

Arsip Blog

Mengenai Saya

well i try to be nice guy .......

links



banner angingmammiri




http://ketawa.com/ http://kolom-tutorial.blogspot.com/ http://anangku.blogspot.com/ http://free-7a.blogspot.com/ http://bekastapimulusss.blogspot.com/