Selasa, 07 Agustus 2007

Fenomena entrepreneur karbitan (dreamer/pemimpi)

Rasa tidak bisa dibohongi, ketika saya makan buah mangga yang telah dikarbit tenyata rasanya berbeda dengan buah mangga yang benar-benar masak asli dari pohonnya. Demikian juga saya mengamati perbedaan anak buah saya yang saya karbit dengan anak buah saya yang benar-benar matang ditempa pengetahuan dan pengalaman.

Demikian juga dalam dunia entrepreneur dan bisnis, saya benar-benar bisa merasakan perbedaan mana yang mengkarbitkan diri dan mana yang benar-benar mempunyai jiwa entrepreneur dan matang dalam bisnis baik pengetahuan dan pengalaman.
Mudah-mudahan apa yang saya rasakan salah, namun hati ini selalu bertanya-tanya, sehingga saya tergerak menulis tulisan ini......?

Yang saya rasakan adalah ada beberapa orang yang mentah-mentah meng-copy paste konsep, mental dan semangat pengusaha yang sudah sukses, menelan bulat-bulat apa yang dia terima, sehingga tanpa pertimbangan matang dia lakukan bisnis, akhirnya ketika terjadi kegagalan dia stagnan, shock dan bahkan bagi yang sudah berkeluarga, keluarganya menjadi terseret ke dalam arus stagnasi. Maaf, termasuk beberapa kartu nama, tulisan-tulisan, dan blog-blog yang saya baca begitu hebatnya, misalnya tercantum dalam kartu nama tetulis jabatan direktur, owner, bisnisnya ini dan itu, dan lain-lain dengan berbagai macam bentuk, namun ketika saya lihat bisnisnya ternyata tidak ada, alias baru bermimpi namun sudah mencantumkan diri seakan-akan bisnisnya sudah nyata.

Disisi lain saya menemukan beberapa orang yang memang benar-benar menjiwai, matang pengetahuan dan pengalaman dalam bisnis, sehingga ketika gagal bisa bangkit kembali. Yang saya rasakan orang tersebut betul-betul murni dalam dirinya terdapat jiwa entrepreneur sejati, bukan karbitan, atau ikut-ikutan konsep, mental dan semangat orang lain.

Sebagai manusia memang kita wajib belajar, namun dalam proses belajar kita jangan gampang mentah-mentah meng-copy paste konsep, mental dan semangat orang lain. Menurut saya bisnis tidak hanya bermodal otak kanan saja, namun kita juga harus menggunakan jiwa kita, berbisnis jangan karena ikut-ikutan atau karena sedang ngetren, berbisnislah karena kita memang benar-benar menjiwainya.

Coba kita dengarkan penyayi yang tidak menjiwai lagunya, pasti akan berbeda dengan penyanyi yang menjiwai lagunya. Demikian juga kita semua bisa merasakan dalam berbisnis, ada pebisnis yang karbitan dan benar-benar pebisnis ada yang murni menjiwai bisnisnya.

Secara jujur saya katakan, sekarang banyak bermunculan sekolah-sekolah entrepreneur, club-club dan lain-lain yang serba berbau entrepreneur yang dalam iklannya dalam sekian pertemeuan akan langsung jadi pengusaha, pertanyaannya bagaimana sekolah kita yang dari TK s/d Kuliah bisa dirubah dalam beberapa pertemuan saja, semuanya kan butuh proses, karena itu berbisnis tidak seperti membalikkan sebuah telapak kanan atau sim-salabim, abrakadabra bisnis langsung jadi secepat kilat. Dan jangan sampai kita menjadi korban orang yang mencari keuntungan dibalik tren berkembangnya dunia entrepreneur dewasa ini.

Kita akan mengalami proses jatuh bangun, bagi yang mempunyai jiwa entrepreneur dan memang matang pengetahuan dan pengalaman bisnisnya tentunya jatuh tidak sampai stagnan dan bangunpun tidak terlalu susah, bisa bangkit kembali. Coba bagi yang karbitan tentunya ketika jatuh akan stagnan dan susah untuk bangkit kembali.

Demikian tulisan ini saya buat, murni karena muncul pertanyaan dari dalam hati saya yang paling dalam, sebab saya juga bermimpi mempunyai bisnis yang besar, namun selama masih sebatas mimpi saya tidak akan mengumbar kepada banyak orang, sebab saya bukan pemimpi (dreamer) yang sesumbar bisnis kosong. Sebab dalam dunia bisnis berbeda dengan dunia politik yang lebih sering mulutnya mengumbar janji (dreamer/pemimpi) namun kenyataannya hanya penyemangat yang kosong dan tidak terbukti. Bisnis adalah komitmen, bisnis adalah kepercayaan dan dalam bisnis bukan hanya sekedar mengejar kepentingan seperti dalam dunia politik.

Semoga kita menjadi entrepreneur sejati yang fokus terhadap mimpi yang ingin kita raih, bukan sebagai dreamer / pemimpi yang tidak ada kenyataannya. Karena Dream berbeda dengan dreamer. Dan mohon maaf apabila tulisan ini menyinggung, lebih baik saya berkata jujur merasakan apa yang ada dalam hati saya yang paling dalam melihat fenomena karbitan dalam dunia entrepreneur.

Adib Munajib
aswira@gmail.com
(Tanggal 6 Agustus 2007, dini hari di Hotel Asia Afrika Jogjakarta)

Tidak ada komentar:

test

Mediakomp Infosolution »
SALES SERVICE SPARE PART MAINTENANCE KOMPUTER
IT SOLUTION

Label

Arsip Blog

Mengenai Saya

well i try to be nice guy .......

links



banner angingmammiri




http://ketawa.com/ http://kolom-tutorial.blogspot.com/ http://anangku.blogspot.com/ http://free-7a.blogspot.com/ http://bekastapimulusss.blogspot.com/